Menlu RI Promosikan Toleransi Beragama di Forum Dunia

Menlu RI Marty Natalegawa
Sumber :
  • Dok. Kementerian Luar Negeri RI

VIVAnews - Indonesia sebagai negara yang menganut semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" terus berupaya mempromosikan toleransi dan sikap saling menghargai di antara umat beragama.

Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024

Walau kerap menuai pujian dari negara lain karena berhasil mempraktekkan nilai pluralisme dengan cukup baik di tanah air, namun bukti-bukti intoleransi masih ada di negeri ini.

Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Marty Natalegawa, pada Pertemuan Forum Global ke-5 Aliansi Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAoC) yang berlangsung di Austria, Rabu 27 Februari 2013.

Dalam pertemuan itu Menlu Marty menggarisbawahi bahwa diperlukan dialog untuk mempromosikan toleransi dan sikap saling menghargai. Dia pun menegaskan dialog yang dibangun harus bersifat inklusif dan melibatkan berbagai pihak, terutama pihak-pihak yang mempunyai pandangan yang berbeda.

Kepedulian Indonesia terhadap isu pluralisme diwujudkan dengan aktif daan konsisten menyelenggarakan berbagai forum dialog antar kepercayaan yang bertujuan mempromosikan saling menghargai dan kerjasama di antara berbagai keyakinan yang berbeda, baik di tingkat nasional, regional dan global.

"Kami yakin jika dilihat secara umum dan menyeluruh, telah terbentuk arsitektur kerjasama yang cukup mengesankan di tingkat nasional, regional dan global untuk mempromosikan sikap toleransi, penghargaan, dialog dan kerjasama lintas budaya, agama dan peradaban," ujar Marty, dikutip dari pernyataan Kemlu yang diterima VIVAnews.

Menlu Marty kemudian menjabarkan empat norma-norma dasar yang penting untuk dilakukan dalam upaya mempromosikan sikap toleransi dan saling menghargai yaitu, satu semua pihak harus bisa menerima adanya perbedaan dan keberagaman. Kedua, suara, harapan dan aspirasi dari kelompok minoritas tidak boleh diabaikan walaupun demokrasi mencerminkan kepentingan suara mayoritas.

Norma ketiga, perlunya penerapan budaya damai dalam menyelesikan berbagai konflik dan masalah yang ada. Norma keempat yaitu kebebasan berekspresi tidak bisa dijadikan sebagai pembenaran untuk menebar kebencian berdasarkan kebangsaan, ras atau agama tertentu.

Dalam pertemuan tersebut disepakati, Indonesia yang akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan forum global ke-6 aliansi PBB untuk peradaban di tahun 2014 nanti.

Kadispenad Brigjen TNI Kristomei Sianturi

3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi

Menjadi seorang jenderal adalah keinginan utama bagi setiap anggota TNI yang ingin mencapai puncak karier mereka. Nah, ada beberapa jenderal termuda di TNI AD.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024