Pemilihan Paus Baru Dimulai Hari Ini

Prosesi di Dalam Gereja Vatikan
Sumber :
  • VIVAnews/Azis Nurwahyudi

VIVAnews - Pelaksaaan konklaf (pemilihan Paus baru) akan digelar pada hari ini, pukul 16.30 waktu setempat di Kapel Sistina, Vatikan.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Sebanyak 115 kardinal yang disebut dengan istilah "Pangeran Gereja" dari 48 negara akan memberikan hak suara pengganti Paus Benediktus XVI yang turun tahta pada 28 Februari lalu.

Dari 115 kardinal pemilih, lebih dari separuhnya berasal dari Eropa. Rinciannya, 60 kardinal berasal dari Eropa, 19 dari Amerika Latin, 14 dari Amerika Utara, 11 dari Afrika, 10 dari Asia, dan 1 dari Oseania. Rata-rata, usia para kardinal pemilih adalah 71 tahun.

Juru Bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi S.J. mengatakan, 115 kardinal akan melakukan proses pemilihan dengan meminta bimbingan Roh Kudus di Kapel Sistina. Di Kapel Sistina ini pula, para kardinal pemilih akan mengambil keputusan untuk memilih penerus ke-265 tahta Santo Petrus.

Namun pada Selasa pagi waktu setempat, Dekan Kolese Kardinal Angelo Sodano akan lebih dulu memimpin peringatan "Pro eligendo Pontificie" Mass (Misa untuk penunjukan paus). Acara itu dilaksanakan di dalam Basilika Santo Petrus yang juga diikuti 115 kardinal.

Usai mengikuti misa, para kardinal akan beristirahat pada jam makan siang dan kembali ke hotelnya. Setelah itu, mereka akan berangkat ke Kapel Sistina dan berpartisipasi dalam momen bersejarah.

Asap pertama di Kapel Sistina dipastikan muncul pada pukul 20.00 waktu setempat. Seperti diketahui, bila asap hitam yang muncul, hal itu menunjukan bahwa belum ada paus baru terpilih. Namun jika asap putih yang muncul, hal itu menandakan terpilihnya paus ke-266.

Tidak ada pernyataan langsung dari Vatikan mengenai kandidat kuat paus. Namun para pengamat Vatikan menyebutkan ada dua kandidat potensial, yakni Odilo Scherer dan Angelo Scola.

Bila Scola terpilih, Scola akan menjadi paus asal Italia pertama setelah 35 tahun, sementara itu Scherer bisa saja menjadi paus non-Eropa pertama setelah 1.300 tahun yang lalu.

Berdasarkan catatan sejarah, terdapat delapan konklaf yang digelar di abad ke-20 dan hanya tiga di antaranya berlangsung lebih dari tiga hari.

Konklaf terpanjang dalam 200 tahun terakhir terjadi pada 1830-1831. Kala itu, konklaf berlangsung selama 50 hari untuk total 83 suara yang dihasilkan dalam pemilihan Paus Gregory XVI. Sementara konklaf terpendek di abad ke-20 terjadi pada 1939. Saat itu, Eugenio Pacelli terpilih sebagai Paus Pius XII. (adi)

(Sumber: Reutres)

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024