Indonesia Belum Dikenal Luas Masyarakat Afrika

Pulau Robben, salah satu tujuan wisata di Afrika Selatan
Sumber :
  • wordpress.com
VIVAnews -
Rizky Febian dan Mahalini Resmi Menikah, Nathalie Holscher Komen Gini
Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri, Lasro Simbolon, mengakui belum semua lapisan masyarakat di negara-negara Afrika mengenal Indonesia. Kata Lasro, baru kalangan elit atau kaum tuanya saja yang mengetahui soal Indonesia.

Elite Gerindra Jelaskan Maksud Pesan Prabowo Jangan Ganggu Jika Tak Mau Kerja Sama

"Jujur saja, hingga saat ini RI masih dikenal oleh generasi tua, para guru, pengusaha tetapi yang sudah berusia 60 tahun ke atas. Namun, elit pemerintah seperti Menteri dan Wakil Menteri, mereka mengaku sangat dekat dengan Indonesia," ujar Lasro di Jakarta.
Indonesia dan UEA Sepakat Tinggalkan Dolar AS Dalam Transaksi Bilateral


Oleh sebab itu, dengan terus meningkatnya perkembangan ekonomi negara-negara di Benua Hitam itu, justru menjadi peluang yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia untuk menanamkan investasi.


Salah satu masalahnya adalah koneksi. Dengan jarak yang geografis yang jauh dari RI, hingga saat ini belum ada penerbangan yang melayani rute langsung dari Jakarta ke beberapa negara di Afrika. Sementara beberapa negara tetangga, seperti Malaysia, Thailand dan Singapura, ujar Lasro, justru sudah memiliki penerbangan langsung.


"Tetapi kami memahami dan tidak memaksa agar maskapai Garuda Indonesia lantas membuka jalur penerbangan ke negara-negara di Afrika. Mereka pasti memiliki perhitungan sendiri. Kami pun menghormati keputusan itu," kata dia.


Oleh sebab itu, Kemenlu terus mendorong agar negosiasi kesepakatan pelayanan bidang angkutan udara atau penerbangan (BASA) dengan beberapa negara di Afrika bisa segera direalisasikan.


"Peluangnya sudah ada. Pak Menlu Marty juga sudah mendorong hal itu," imbuh Lasro. 


Selain itu, upaya lainnya yang tengah dibidik oleh Kemenlu untuk terus mengenalkan Indonesia kepada publik Afrika, dimulai dari generasi muda. Pemerintah RI terus mendorong adanya pertukaran pemuda, salah satunya dengan Nigeria di bidang olah raga.


Indonesia pun sebenarnya sudah dikenal luas di Afrika Selatan melalui sosok ulama Syekh Yusuf. Dia diakui sebagai pahlawan nasional Afrika Selatan dan Indonesia, serta sangat dihormati oleh komunitas muslim di sana.


Saat berkunjung ke Cape Town, Afsel, pada Maret 2013 kemarin, Presiden SBY menyempatkan diri berziarah ke makam Syekh Yusuf di Kampung Makasar.


"Jumlah pengikut Sykeh Yusuf ini mencapai satu juta orang. Saya telah ke sana dan bertemu mereka. Mereka mengaku memiliki kebanggaan tersendiri menjadi keturunan dari Makasar," kata Lasro.


Sayangnya, sebagian besar warga Afsel menyebut daerah tersebut dengan Cape Malay, yang bermakna Cape Melayu. Permasalahannya, ujar Lasro, terkadang sebagian besar orang masih mengidentikkan Melayu dengan Malaysia. Padahal Malaysia dengan Indonesia adalah dua negara yang berbeda.


"Oleh sebab itu para diplomat kami di Konsulat Jenderal di Cape Town tidak pernah bosan untuk menjelaskan bahwa Melayu dengan RI itu berbeda," kata Lasro.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya