Terkait Pesawat Hilang, Pejabat China Kritik Malaysia

Kantor Malaysia Airlines di Bandara Soekarno Hatta
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Pemerintah Malaysia saat ini tengah menjadi sorotan dan sasaran kritik dalam upaya mencari lokasi pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang raib pada Sabtu, 8 Maret 2014. Pasalnya, pernyataan para pejabatnya kerap berubah dan tidak konsisten. 
Ria Ricis Ngonten Pakai Siger Sunda, Netizen: Kode Pengen Jadi Manten Lagi

Dilansir dari laman Telegraph, Rabu 12 Maret 2014, sebagai contoh pejabat pemerintah awalnya menyebut menara pengawas kehilangan kontak pada Sabtu pukul 02:40 dini hari. Tetapi kemudian, waktu tersebut diubah menjadi 01:30 dinihari di mana transmisi dari transponder pesawat dilakukan di atas Teluk Thailand. 
5 Tips untuk Mengontrol Emosi secara Efektif, Menghadapi Emosi dengan Tenang

Namun, pada Selasa kemarin, militer Malaysia kembali mengubah waktu terakhir kali kontak menjadi 02:40 dini hari, ketika sebuah radar militer berhasil menangkap sinyal pesawat jenis Boeing 777-200 ER itu terbang di atas Selat Malaka. 
Pertanyakan Ghea Indrawari yang Belum Menikah, Anang Hermansyah Dihujat Netizen

Informasi terbaru, radar militer Malaysia berhasil mendeteksi sebuah sinyal yang kemungkinan berasal dari MAS MH370. Sinyal itu mengarah ke barat laut Penang, sekitar 45 menit setelah pesawat kehilangan kontak. 

Informasi terbaru itu disampaikan oleh Kepala Angkatan Udara Kerajaan Malaysia, Tan Sri Rodzali Daud, dalam jumpa pers yang digelar Rabu ini. Namun, mereka belum berani memastikan apakah sinyal yang terekam di radar militer itu berasal dari pesawat MH370 atau pesawat lainnya. 

Mereka pun mengakui bahwa tidak ada satu pun yang melihat waktu sebenarnya ketika sinyal tersebut terekam. Anggota AU Malaysia baru menyadari ketika memeriksa laporan mereka. 

"Radar utama kami tidak mengindikasikan jenis pesawatnya. Hari ini, kami belum dapat memastikan apakah sinyal tersebut memang berasal dari pesawat yang sama. Oleh sebab itu, kini kami melakukan pencarian di dua area," ungkap Kepala Angkatan Bersenjata Malaysia, Zulkifeli bin Mohd Zin. 

Apabila ditemukan kepastian, bahwa sinyal kali terakhir ditemukan di Selat Malaka, lanjut Zulkifeli, maka semua alutsista militer akan dikerahkan ke sana. 

Namun, cara penanganan Pemerintah Malaysia terhadap raibnya pesawat MAS ini, membuat China mulai kehilangan kesabaran. Melalui Kementerian Luar Negeri, China mengungkapkan situasi saat ini di Kuala Lumpur cukup parah. 

Mereka menyebut terlalu banyak informasi. "Sehingga pada titik ini, kami pun juga merasa kesulitan untuk mengkonfirmasi apakah informasi yang mereka sampaikan akurat atau tidak," ungkap perwakilan Kemenlu China. 

Sebelumnya, harian nasionalis China, Global Times, sudah lebih dulu mengungkapkan kemarahannya dengan menurunkan berita tersebut di tajuk pemberitaan. Dalam laporannya, Global Times menulis mereka tidak mengetahui apakah informasi yang ditulis oleh Pemerintah Malaysia benar atau tidak. 

"Kami harus katakan bahwa informasi yang diberikan oleh Malaysia sangat kacau. Mereka menginformasikan pernyataan yang berbeda. Misalnya mengenai berapa banyak penumpang yang naik ke pesawat dan berapa banyak orang yang diduga menggunakan paspor palsu," tulis Global Times

Kemarahan juga diungkap publik Negeri Tirai Bambu melalui media sosial, Weibo. Dalam situs tersebut, publik China tidak hanya mengkritik Malaysia, tetapi juga negara lainnya yang malah saling menyalahkan ketimbang fokus mencari keberadaan pesawat. 

"Vietnam mengaku terus menemukan sesuatu. Sementara Malaysia terus membantah. China di satu sisi terus mengirimkan alutsista. Para jurnalis dibiarkan menanti di Hotel Lido [tempat di mana keluarga korban berkumpul]. Anggota keluarga tetap menderita. Tapi, yang jadi pertanyaan kini, di mana pesawatnya?" tulis salah seorang pengguna media sosial China. 

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertahanan dan Transportasi Malaysia, Hishammuddin Hussein, dapat memahami kemarahan tersebut. 

"Itu hal normal dalam sebuah magnitud krisis seperti saat ini. Semakin berlalunya waktu, pasti akan ada emosi dan rasa frustasi," kata dia. 

Namun, dia menjanjikan bahwa pemerintah tidak berhenti sedikit pun dalam upaya pencarian. 

"Kami tidak akan menyisakan waktu untuk terus mencari. Namun, saya khawatir, saat waktu berlalu, operasi penyelamatan ini akan berubah menjadi operasi pencarian saja," kata dia. 

Sementara itu, pejabat tinggi Malaysia lainnya kembali mengulangi hingga kotak hitam dari pesawat ditemukan, maka mereka tidak akan membenarkan mengenai spekulasi apa pun soal penyebab yang terjadi pada pesawat. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya