VIVAnews - Indonesia, di tengah kondisi saat ini, sulit untuk memenuhi permintaan Meksiko agar turut menyediakan peralatan medis dan kesehatan untuk mengatasi wabah Influenza A (H1N1) atau flu babi di Negeri Sombrero itu. Yang bisa dilakukan Indonesia bagi Meksiko saat ini adalah berbagi pengalaman bagaimana mengatasi wabah flu mematikan, seperti flu burung, yang pernah mewabah di negeri ini.
Demikian ungkap juru bicara Departemen Luar Negeri (Deplu) Indonesia, Teuku Faizasyah. "Melihat kemampuan saat ini, nampaknya kita masih belum bisa memberikan sesuatu yang konkrit. Tapi itu tampaknya jadi kewenangan Departemen Kesehatan. Misalnya untuk soal bantuan masker, kita saja di dalam negeri kekurangan," kata Faizasyah dalam konfrensi pers di gedung Deplu di Jakarta, Jumat 8 Mei 2009.
Maka, menurut Faizasyah, yang bisa diberikan Indonesia saat ini adalah "sharing (berbagi) pengalaman dalam memberantas wabah flu burung." Sehari sebelumnya,
Deputi Menko Perekonomian Bidang Pertanian dan Kelautan, Bayu Krisnamurthi juga mengakui kesulitan Indonesia dalam pengadaan logistik untuk perlindungan dari wabah flu.
"Indonesia masih melihat perkembangannya, karena seperti masker, stok kita belum mencukupi," kata Bayu di Kantor Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis 7 Mei 2009.
Indonesia, kata Bayu, masih akan mencari kebutuhan dan hal-hal lain apa saja yang bisa dibantu. "Kita tetap ingin memberikan bantuan kepada Meksiko untuk menangani virus ini," katanya.
Sebelumnya, Meksiko meminta bantuan kepada Indonesia untuk turut memberantas wabah flu babi yang menjangkiti banyak warganya. Permintaan itu disampaikan oleh Duta Besar Meksiko untuk Indonesia, Melba Pria, kepada Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari saat mereka bertemu selama sekitar 45 menit di gedung Departemen Kesehatan, Jakarta, Selasa 5 Mei 2009.
Pria mengungkapkan bahwa Meksiko kini mengharapkan segala bantuan, baik berupa uang, peralatan, dan juga obat anti virus untuk membasmi wabah penyakit yang telah menjangkiti ratusan orang dan merenggut puluhan nyawa warga di Negeri Sombrero itu.
Kepada Supari, Pria mengharapkan Indonesia turut menyumbang peralatan medis dan kesehatan. "Kami menyampaikan proposal untuk meminta bantuan berupa masker penutup mulut dan wajah, antiseptik untuk tangan, setelan dokter bedah dan sarung tangan dan benda-benda pendukung lainnya," kata Pria.