Popularitas Hollande Meningkat Tajam Setelah Serangan Paris

Obama Hollande
Sumber :
  • REUTERS/Christian Hartmann

VIVA.co.id - Presiden Prancis Francois Hollande mendapat berkah dari serangan teroris yang terjadi di negara tersebut. Popularitasnya naik hingga 50 persen.

Sikap tegas Hollande pada pelaku teror membuat rakyat Prancis simpati. Sebuah jajak pendapat yang diadakan lembaga polling Ifop dan Sud Radio, menyampaikan, kenaikan hingga 50 persen ini dianggap sebagai kenaikan yang paling bagus sejak tahun 2012.

Ketenaran Presiden Hollande pernah sangat terpuruk setelah ia gagal mengurangi angka pengangguran pada tiga tahun kepemimpinannya. Bahkan pada Januari, usai penembakan kru dan pengelola majalah satir Charlie Hebdo dan sebuah super market milik warga Yahudi, kepopuleran Hollande terjun bebas hingga 21 persen.

Namun serangan Paris ternyata menjadi momentum bagi Hollande untuk menaikan kembali ketenarannya. Sikap dan tindakan Hollande untuk menjaga Prancis dari serangan teroris membuat warga Prancis kembali melirik presidennya itu.

Lima Pantai Terbaik di Prancis

"Untuk kedua kalinya pada tahun ini, kami menyaksikan lonjakan yang luar biasa pada popularitas presiden," komentar wakil direktur Ifop, Frederic Dabi, seperti dikutip dari alarabiya.net, 2 Desember 2015.

Hasil jajak pendapat ini dipublikasikan hanya lima hari sebelum putaran pertama pemilu regional, sebelum menuju pemilu utama pada 2017 mendatang. Untuk pertama kalinya, partai Front Nasional merasa percaya diri untuk memenangkan dua wilayah.

Menurut hasil jajak pendapat ini, 62 persen warga Prancis meyakini Hollande mempertahankan kepentingan Prancis dari serangan asing dengan baik. Sementara 38 persen percaya, ia bersikap jujur kepada pemilihnya.

Sebanyak 38 persen lainnya merasakan presiden begitu dekat dan memiliki perhatian tinggi pada negaranya, sedangkan 28 persen lainnya menginginkan Hollande terpilih kembali pada 2017.

Jajak pendapat ini diadakan melalui telpon yang melibatkan 983 responden pada 27 dan 28 November 2015.

Presiden Francois Hollande bersama Perdana Menteri Prancis Manuel Valls (kanan).

Hollande Sebut Trump Memuakkan

Trump terus mengumbar pernyataan yang sensitif.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2016