VIVA.co.id – Pemutusan hubungan diplomatik oleh beberapa negara seperti Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, Mesir terhadap Qatar, menjadi sorotan dunia. Pemerintah Indonesia pun mengikuti perkembangan friksi tersebut.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan Indonesia prihatin melihat perkembangan situasi yang terjadi di Timur Tengah saat ini. Indonesia karena itu berharap situasi tersebut dapat diselesaikan dengan dialog.
"Indonesia mengharapkan semua pihak dapat menahan diri dan mengedepankan dialog serta rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah ini," kata Arrmanatha melalui pesan singkat pada Selasa, 6 Juni 2017.
Pemerintah Indonesia juga menekankan kembali kepada semua negara agar menghormati prinsip-prinsip hubungan internasional. Hal ini meliputi penghormatan terhadap kedaulatan masing-masing negara dan tidak ikut campur dalam urusan domestik negara lain.
Indonesia juga mengajak semua pihak untuk memerangi terorisme dan berkontribusi dalam menjaga keamanan dan stabilitas kawasan dan global.
Seperti diberitakan sebelumnya, awal pekan ini beberapa negara Teluk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar menyusul perpecahan diplomatik. Arab Saudi yang menuduh Qatar mendukung Ikhwanul Muslimin, ISIS dan Al-Qaeda dengan cara menghasut melalui saluran media.
Sementara itu, Bahrain memutuskan hubungan dengan tetangganya karena Qatar dianggap mengusik stabilitas dan keamanan Kerajaan Bahrain.
Eskalasi Konflik Timur Tengah Memuncak, Industri Hulu Migas Jadi Harapan RI
Industri hulu migas nasional menjadi harapan masyarakat Indonesia dalam mencapai ketahanan energi di tengah eskalasi konflik Timur Tengah
