3 Konflik Ini Bisa Menyulut Perang Dunia 3 yang Semakin Santer Dibicarakan

iLUSTRASI PERANG DUNIA.
Sumber :
  • Youtube

Jakarta – Beberapa konflik di dunia telah mengalami peningkatan eskalasi menuju Perang Dunia 3. Hal ini termanifestasi melalui pecahnya konflik-konflik baru yang melibatkan beberapa negara besar. Menurut ahli militer Justin Crump, peluang terjadinya Perang Dunia 3 mulai terbuka.

BYD Minta Maaf Konsumen di Indonesia Belum Terima Unit, Ini Biang Keroknya

Dilansir dari Mail Online, Senin, 5 Februari 2024, Crump menekankan bahwa kecuali terjadi perubahan signifikan dan dramatis dalam skala global, dunia akan terus menghadapi risiko yang semakin besar dan ketegangan yang semakin meningkat.

Pernyataan dari pakar intelijen dan CEO perusahaan analisis risiko global, Sibylline, didasari oleh berbagai krisis internasional, termasuk konflik di Ukraina, Timur Tengah, serta berbagai wilayah di Afrika dan Asia.

Mengecas Mobil Listrik Nantinya Cuma Butuh Waktu 10 Menit

Ilustrasi perang nuklir.

Photo :
  • Getty Images

"Menurut saya, hal ini tidak dapat dihindari, dan risikonya semakin meningkat," ujar Crump kepada Mail Online yang juga dilaporkan Express.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Jika Perang Dunia 3 tidak terjadi pada tahun depan, Crump memprediksi bahwa hal tersebut kemungkinan besar akan terjadi pada akhir dekade ini. Ia menyoroti bahwa kecuali terjadi perubahan drastis di planet ini, risiko tersebut akan terus meningkat.

Lanskap global telah menyaksikan peningkatan konflik yang mematikan. Data dari Peace Research Institute Oslo mencatat rekor jumlah kematian terkait pertempuran dan konflik negara pada tahun 2022.

Potensi peningkatan ini terkait dengan perang antara Rusia dan Ukraina, serta munculnya kemungkinan serangan China ke wilayah Taiwan untuk mengambil alih pulau tersebut.

Dengan retorika meningkat antara kedua front tersebut, ketegangan di Timur Tengah juga semakin memuncak. Terdapat kekhawatiran bahwa perang antara Israel dan Hamas di Gaza, Palestina, dapat meluas dan menyebar ke wilayah Dunia Arab.

VIVA Militer: Ilustrasi perang nuklir antara Amerika Serikat vs Rusia

Photo :

Hingga saat ini, perang kedua tersebut telah melibatkan beberapa milisi seperti Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon, yang bersekutu dengan Hamas. Houthi, sebagai contoh, telah mulai membajak kapal-kapal di Laut Merah untuk memberikan tekanan kepada dunia dan Israel agar mengakhiri serangan ke Gaza.

Inggris dan AS telah melancarkan serangan rudal ke Yaman, namun langkah ini belum mampu menghentikan gerakan Houthi yang masih menjadi ancaman bagi pelayaran global.

Di Utara Israel, Hizbullah juga telah melakukan serangan ke Negeri Yahudi untuk mendukung Hamas, menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya perang antara kelompok tersebut dan Israel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya