Menag Minta Myanmar Hormati Hak Kemanusiaan Warga Rohingya

Lukman Hakim Saifuddin
Sumber :
  • Viva.co.id/Eko Priliawito

VIVA.co.id – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta Pemerintah Myanmar untuk menghormati hak kemanusiaan warga Rohingya. Pesan ini disampaikan Menag menyusul kembali terjadinya tindak kekerasan yang dilakukan militer Myanmar di Rakhine kepada umat Muslim Rohingya.

Gelombang Panas di Myanmar Capai 48 Derajat Celcius

“Myanmar harus memberikan penghormatan terhadap hak kemanusiaan, tanpa memandang etnis dan agama. Muslim Rohingya harus diberikan perlindungan,” kata Menag di Mekah, Sabtu, 2 September 2017.

Menurut Menag, tragedi di Rohingya sangat miris, terlebih terjadi bersamaan umat Islam dari berbagai negara sedang melaksanakan rukun Islam kelima, yaitu beribadah haji. Umat Islam saat ini tengah melakukan napak tilas pesan kemanusiaan yang pernah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Panas Ekstrem Hingga 45 Derajat Celcius, Filipina dan Bangladesh Tutup Ribuan Sekolah

Sekitar 1.200 tahun silam, Nabi Muhammad memberikan pesan kepada umat manusia saat khutbah wada’ (perpisahan) di Arafah. “Wahai manusia, sungguh darahmu, hartamu, dan kehormatanmu adalah haram. Artinya, setiap manusia tidak boleh mengalirkan darah, merampas harta, dan mengganggu kehormatan sesamanya atas alasan apa pun,” ujar Menag.

Menurutnya, pesan Nabi ini menunjukkan bahwa menjadi kewajiban bersama umat manusia untuk menjaga nyawa, harta, dan kehormatan diri.

Pengungsi Rohingya Tetap Dibantu tapi RI Perhatikan Kepentingan Nasional, Menurut Kemenkumham

Akan hal ini, Menag meminta semua pihak untuk menahan diri. Menurutnya, Pemerintah Indonesia telah melakukan sejumlah langkah proaktif dan produktif dalam ikut berkonstribusi bagi penyelesaian masalah Rohingya. Di antaranya, pemerintah telah memfasilitasi terbentuknya Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) yang beranggota 11 organisasi masyarakat (ormas) dan lembaga kemanusiaan.

Pemerintah RI juga terus mendesak Pemerintah Myanmar  untuk segera mengembalikan situasi keamanan, menghindari penggunaan kekerasan, memberikan perlindungan, serta memberikan akses bantuan kemanusiaan. Pemerintah juga mendukung dilaksanakannya rekomendasi laporan mantan Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Kofi Annan untuk mengatasi situasi tersebut.

“Indonesia siap proaktif untuk ikut membantu penyelesaian masalah Muslim Rohingya di Myanmar,” katanya.

Sejumlah pihak juga sudah dihubungi Menlu Retno Marsudi, antara lain Sekjen PBB Antonio Guteres dan beberapa Menteri Luar Negeri negara sahabat.  Pemerintah Indonesia terus berusaha membantu mengatasi krisis kemanusiaan melalui sinergi dengan kekuatan masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya