Australia Tak Takut Ancaman Bakal 'Diserbu' Korut

Bendera Australia
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Korea Utara menyampaikan niat akan mengirimkan bencana buat Australia, karena sikapnya yang berbahaya dan selalu mendukung Amerika Serikat dan Korea Selatan dalam konflik ketegangan nuklir yang terus berlanjut.

Kapal Mewah Kim Jong-Un Tertangkap Satelit di Sekitar Kota Wonsan

Peringatan ancaman dari Korea Utara untuk ‘menyerbu’ Australia dikeluarkan setelah Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, dan seorang menteri Australia lainnya Marise Payne yang berkunjung pekan lalu ke zona demiliterisasi yang berada di antara Korea Selatan dan Korea Utara.

Kedatangan Bishop dan Payne untuk menghadiri pertemuan di wilayah gencatan senjata di Panmunjom dengan rekan-rekan mereka di Korea Selatan. Kedatangan itu juga sekaligus untuk memperkuat dukungan Australia kepada sekutunya.

Kim Jong-Un Dikabarkan Meninggal Dunia

"Jika Australia terus mengikuti Amerika Serikat dalam menjatuhkan tekanan militer, ekonomi dan diplomatik kepada DPRK, meskipun kami berulang kali memperingatkan, mereka tidak akan dapat menghindari bencana," sebut KCNA, media Korut yang dikelola negara.

Terkait hal ini, Menteri Pertahanan, Den Tehan, mengatakan Australia tak akan gentar dengan ancaman yang disampaikan Pyongyang. "Kami tidak akan takut oleh Korea Utara, kami akan terus melakukan semua yang kami bisa lakukan untuk melindungi, mendukung, dan membantu sekutu kami," kata Tehan kepada Sky News, Minggu 15 Oktober 2017.

Mau Liburan Sambil Kerja, Australia Siapkan 4100 Visa untuk WNI

"Korea Utara harus melakukan apa yang masyarakat internasional minta, mematuhi semua resolusi Dewan Keamanan yang telah disahkan. Jika mereka melakukan itu, masyarakat internasional akan mau bekerja dengan mereka. Jika tidak, kami akan terus mendukung sekutu kami, orang Korea Selatan, Jepang dan semua orang yang terancam oleh perilaku tidak menyenangkan dari Korea Utara," ujarnya.

Sementara itu, seperti dilansir The Guardian, sebenarnya ini bukan kali pertama Pyongyang membidik Australia. Pada April lalu, KCNA sempat mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa Australia telah berupaya melakukan tindakan 'bunuh diri' jika terus mendukung AS dalam resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Perdana Menteri, Malcolm Turnbull, telah berulang kali mengonfirmasi bahwa Australia akan membantu Amerika Serikat jika perjanjian Anzah diundangkan. Australia juga meminta China untuk berbuat lebih banyak untuk menggunakan pengaruhnya terhadap Korea Utara.

Baca juga: Korea Utara Ancam 'Serbu' Australia

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya