Saudi Dituduh Bermuka Dua soal Yerusalem Ibu Kota Israel

Aksi Protes terhadap Donald Trump dan Israel Soal Yerusalem
Sumber :
  • REUTERS/Muhammad Hamed

VIVA – Pengakuan Amerika Serikat atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dikecam di berbagai belahan dunia, termasuk di sejumlah negara Arab. Meski demikian, Arab Saudi, salah satu aktor penting di Timur Tengah, tak mengeluarkan kecaman keras atas klaim AS dan Israel tersebut. Meski Saudi secara halus meminta AS mempertimbangkan kembali keputusan itu.

Terungkap, Ibu Kota yang di Klaim Zionis Israel Pernah Dilanda Gempa Dahsyat

Melalui rilis resmi yang dikeluarkan oleh Kementerian Arab Saudi di laman www.saudiembassy.net, diterakan bahwa Saudi menilai AS perlu mempertimbangkan kembali langkah tersebut. Namun Saudi tak secara gamblang mengutuk AS yang memang diketahui sejak lama menjadi sekutunya.

Kemenlu Saudi hanya menyatakan bahwa Saudi akan mengkaji ulang keputusan yang berimplikasi pada pemindahan Kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Australia Batalkan Akui Yerusalem Sebagai Ibu Kota Israel

Duta Besar Saudi untuk AS menyatakan, "Kami akan tetap berpegang pada Arab Peace Initiative tahun 2002 dan pada batas yang ditetapkan pada tahun 1967 termasuk di dalamnya mengenai keberadaan Yerusalem Timur." Saudi menyatakan akan membicarakan hal ini dengan AS.

Namun tak lama, dilansir laman Middleeastmonitor, dilaporkan bahwa Saudi dan Mesir termasuk pihak yang memberikan lampu hijau kepada Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Parasit Berbahaya Terungkap dari Toilet di Yerusalem

TV Israel News 10 memberitakan bahwa respons Saudi yang menyayangkan sikap AS tersebut adalah palsu dan kepura-puraan. Hal tersebut pernah digaungkan dalam pertemuan kedua belah pihak sebelumnya.

Disebutkan bahwa Arab Saudi juga sempat meminta media di negaranya agar tak terlalu memberi porsi pemberitaan soal pengakuan AS atas Yerusalem. Pejabat kerajaan Saudi disebutkan meminta hal tersebut kepada para pemilik media asal negaranya.

Sumber media The New Arab membocorkan informasi bahwa pejabat Saudi meminta agar pada saat seperti ini tekanan kepada Iran dijadikan topik utama dalam pemberitaan. (one)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya