PM Israel Gagal Rayu Uni Eropa Ikuti AS Akui Yerusalem

PM Israel Benyamin Netanyahu dan Federica Mogherini
Sumber :
  • REUTERS/Eric Vidal

VIVA – Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu mengajak Uni Eropa untuk mengikuti langkah Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Hal tersebut disampaikan Netanyahu saat dia melakukan pertemuan dengan pejabat Uni Eropa di Brussels, Belgia sebagaimana dilansir laman BBC.

Mengapa Kita Harus Jeli Menyikapi Berita Boikot? Ini Alasannya

Kehadiran Netanyahu maupun PM Israel setelah lebih dari 20 tahun berlalu tidak mengunjungi kota tersebut.

Dalam kesempatan itu, Netanyahu mengatakan, Yerusalem sudah menjadi ibu kota Israel selama 3000 tahun. Hal tersebut yang diluruskan kembali oleh Donald Trump.

Ramadhan Konflik di Gaza Belum Reda, Palestina Ucapkan Terima Kasih Indonesia Terus Bantu

"Saya yakin bahwa semua atau paling tidak sebagian besar negara di Eropa akan memindahkan kedubesnya ke Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan bersama-sama mengusahakan keamanan, kemakmuran dan perdamaian," kata Benyamin Netanyahu.

Namun dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite Luar Negeri Parlemen Uni Eropa Federica Mogherini tak merespons positif ajakan Netanyahu. Dia mengatakan bahwa Uni Eropa akan tetap mengikuti konsensus internasional atas Yerusalem yang mempertahankan status quo.

7 Tokoh Yahudi Ini Ternyata Bela Palestina Ketimbang Israel

"Kami percaya bahwa hanya pada solusi yang realistis dan berdasarkan kesepakatan damai antara Palestina dan Israel yang berkonflik dan menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota bagi keduanya," kata Mogherini.

Serangan di Gaza Palestina

Jelang Idul Fitri, Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional Serukan Gencatan Senjata di Gaza

Kejahatan Israel di Gaza merupakan genosida dan merupakan pelanggaran serius, menghancurkan semua nilai kemanusiaan, kata serikat pekerja tersebut dalam sebuah pernyataan

img_title
VIVA.co.id
5 April 2024