VIVAnews - Kriminolog Universitas Indonesia Adrianus Meliala meminta seluruh lapisan masyarakat waspada terkait kasus pembunuhan berulang yang dilakukan Baekuni alias Babe. Adrianus mengatakan selama ini publik terbiasa menganggap kasus yang menelan korban sejumlah besar anak-anak ini hanya terjadi di masyarakat kelas bawah,
"Padahal tidak, ini bukan fenomena masyarakat kelas bawah," kata Adrianus kepada wartawan dalam diskusi bertajuk 'Indonesia Baru Bebas Narkoba 2015' di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Kamis, 21 Januari 2010.
Adrianus mencontohkan kasus pembunuhan yang dilakukan Verry Idham Henyansyah alias Ryan. Ryan membunuh sebelas orang di Jakarta dan Jombang. Pria berusia 35 tahun ini kini mendekam di tahanan. Pelaku berpendidikan layak dan terbiasa menggunakan fasilitas umum modern. "Perlu diwaspadai bahwa kasus Babe juga terjadi di masyarakat kelas menengah," kata Adrianus.
Adrianus juga mengatakan warga sebaiknya tidak menurunkan kewaspadaan menghadapi orang yang berperangai sopan. Alasannya, Adrianus mengatakan, banyak monster pembunuh kejam yang tidak terdeteksi dalam masyarakat.
"Mungkin kasus Babe ini memang tipikal, karena dia terbiasa dengan kekerasan lalu dia melampiaskan itu kepada orang lain tapi untuk kasus Ryan, dia orang yang lembut dan santun, itu perlu juga diwaspadai," tutur Adrianus.
Babe mengaku telah membunuh sepuluh korban sejak 1995. Dia ditangkap setelah melakukan pembunuhan terhadap Ardiansyah.
Potongan tubuh bocah berusia sembilan tahun itu ditemukan secara terpisah di kawasan Jalan Raya Bekasi, Ujung Menteng Jakarta Timur. Ardiansyah adalah salah satu pengamen yang bekerja di bawah koordinasi Babe dan biasa mangkal di kawasan terminal Pulogadung, Jakarta Timur.
Penangkapan Babe berawal dari ditemukannya seorang saksi yang melihat orang yang membuang bungkusan tersebut sekaligus yang memberitahu ada orang yang kehilangan anaknya.
VIVA.co.id
7 Mei 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Viral di media sosial, satu unit mobil Toyota Fortuner dengan pelat dinas Polda Jawa Barat 7-VIII terlibat kecelakaan di Tol Layang Mohamed bin Zayed (MBZ).
Terbongkar! SYL dan Istri Beli Dua Tas Mewah Dior Senilai Rp 105 Juta Pakai Uang Kementan
Nasional
7 Mei 2024
Eks Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Pimpinan Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan), Raden Kiky Mulya Putra bersaksi di sidang kasus korupsi Kementan RI.
Dua pemuda tanggung berinisial ASP (18 tahun) dan AA harus mendekam dalam tahanan setelah disangka memerkosa DBA, siswi sebuah SMP asal Gunung Anyar Tambak, Kota Surabaya
Gambar-gambar tersebut beragam, dari tentara Israel yang tersenyum dan mengacungkan senapan di depan matahari terbenam hingga konten yang lebih sadis
Pakar Ragukan Ide Presidential Club Prabowo: Ada Tembok Tebal yang Susah Diterabas
Politik
7 Mei 2024
Menurut pakar politik, ide Prabowo soal Presidential Club sebenarnya bagus tapi utopis karena dinilai jadi sesuatu yang mustahil.
Selengkapnya
Partner
Tahap ketiga BPNT 2024: Program BPNT berlanjut pada tahun 2024 dan sekarang memasuki tahap ketiga. Tahap ketiga, yang dimulai pada bulan April dan akan berlanjut, akan
BANSOS Tahap 3 Cair , Segera Klaim Pakai KTP Disini
Bandung
16 menit lalu
Pemerintah Indonesia memiliki program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) untuk membantu orang miskin. Bansos Sembako atau Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), Program Keluarga
9 Kutipan Terbaik dari Para Filsuf Cina Klasik
Wisata
30 menit lalu
Filsafat Cina klasik telah memberikan dunia berbagai kutipan yang inspiratif dan mendalam. Kutipan-kutipan ini tidak hanya mencerminkan kebijaksanaan para filsuf, tetapi
Diwarnai Penyanderaan Truk BBM, KDM Mediasi Demo Warga ke Pertamina Soal Pembebasan Lahan
Jabar
35 menit lalu
Kang Dedi Mulyadi (KDM) yang sedang melintas di lokasi langsung turun dari kendaraan untuk menenangkan warga. Ia meminta warga demo dengan tertib agar tidak membuat macet
Selengkapnya
Isu Terkini