- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Saat ini ada sekitar 172 pintu perlintasan kereta api liar di Jakarta. Setidaknya, itu adalah data terakhir sampai Desember 2010. Pintu perlintasan liar inilah salah satu penyebab bertambahnya jumlah angka kecelakaan di lintasan kereta.
"Terutama untuk jalan tembus ke perumahan, banyak yang membuka akses tapi tidak memberitahukannya kepada kami," kata Kepala Humas PT KAI Daop I Jakarta, Mateta Rijalulhaq, Minggu 29 Mei 2011.
PT KA tidak bisa membuat atau menambah pintu perlintasan. Pasalnya, penambahan dan membuat pintu adalah wewenang pemerintah pusat, yaitu Ditjen Perkeretapian.
PT KA sudah meminta instansi terkait yaitu pemprov DKI untuk kembali menutup pintu perlintasan liar. Karena, penutupan juga ada pada kewenangan pemerintah daerah. "Karena, banyak juga pintu perlintasan liar yang sudah diaspal," kata Mateta.
Selain itu, PT KA juga pernah memasang pagar penutup namun kembali oleh warga pagar-pagar tersebut dijebol. Menurut dia, sebenarnya pintu perlintasan itu dibuat untuk mengamankan perjalanan kereta. Sehingga, sesuai undang-undang maka masyarakat mesti mendahulukan perjalanan kereta.
Mateta menyampaikan, saat ini ada 639 pintu perlintasan dengan perincian; 164 pintu resmi, 303 pintu yang dijaga dan 172 perlintasan liar. Jumlah perlintasan kereta liar diprediksi masih terus bertambah mengingat banyaknya pembangunan di Ibu Kota.
Untuk pintu resmi kemungkinan tidak akan bertambah, sementara pintu perlintasan yang terjaga yaitu 303 pintu adalah pintu perlintasan yang dibuka oleh masyarakat namun dengan pemberitahuan. Sehingga, pintu itu memiliki penjaga yang digaji oleh masyarakat sekitar.
Sementara itu, Sabtu 28 Mei 2011, sebuah minibus tertabrak kereta ekonomi AC jurusan Tangerang-Tanah Abang di Pintu perlintasan liar di kawasan Kali Anyar, Tambora, Jakarta Barat. Tiga orang terluka parah dan satu orang lainnya tewas di lokasi kecelakaan.
Aplikasi Ini Bisa Bikin Penumpang Terhibur di Pesawat
Namanya Tripper, aplikasi hiburan terbaru yang dapat dinikmati penumpang sebelum, saat, dan sesudah penerbangan.
