- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Sejumlah lembaga survei 'gigit jari' saat melihat hasil penghitungan cepat atau quick count Pemilukada DKI Jakarta pada Rabu, 11 Juli lalu. Survei mereka meleset saat penghitungan itu memperlihatkan pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama, unggul atas calon incumbent Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli.
Padahal jelang Pemilukada DKI, lembaga survei ramai-ramai merilis bahwa pasangan nomor urut 1, Foke-Nara, berada pada posisi teratas dan menang hanya dalam satu putaran.
Apakah Foke kecewa atas hasil meleset dari para lembaga survei ini?
Saat ditemui usai Rapat Paripurna Penjelasan Gubernur DKI Jakarta terhadap Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi DPRD DKI Jakarta Atas Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD DKI Tahun Anggaran 2011 di DPRD DKI Jakarta, Foke mengaku tak kecewa apalagi merasa tertipu dengan hasil-hasil survei tersebut.
"Pernyataan yang mengatakan saya merasa tertipu dengan hasil survei dari lembaga survei itu pernyataan yang keliru. Saya tidak pernah membuat statement seperti itu," kata Foke, Selasa, 17 Juli 2012.
Menurutnya, lembaga-lembaga survei yang mengadakan riset, penelitian dan survei terhadap prediksi tingkat kepemilihan enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur ini sudah bekerja sesuai dengan kaidah keilmiahan dan keahliannya. Terkait hasilnya sesuai atau tidak dengan hasil sebenarnya, hal itu bisa terjadi kepada siapa saja dan dalam hal apa saja.
"Mereka sudah bekerja sesuai dengan kaidah dan keahliannya masing-masing. Memang hasilnya tidak sesuai dengan ekspaktasi," ujarnya.
Begitu pula dengan proses penghitungan suara Pemilukada DKI pada 11 Juli yang sedang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tingkat kotamadya/kabupaten yang menghasilkan pasangan Jokowi-Ahok unggul di empat wilayah ibu kota. “Enggak apa-apa,” katanya singkat.
Seperti diketahui, menurut rekapitulasi penghitungan suara di tingkat KPU kotamadya, pasangan calon nomor urut 3, Jokowi-Ahok, unggul di empat kotamadya, yakni Jakarta Pusat, Barat, Timur dan Utara. Sedangkan penghitungan di kotamadya Jakarta Selatan dan kabupaten Kepulauan Seribu masih dilakukan. (adi)
Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya
Pendidikan Usia Dini (PAUD atau Preschool) yang berkualitas tak hanya mempersiapkan anak-anak untuk masuk sekolah dasar, tetapi juga membentuk kesejahteraan emosional.
