- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews – PT MRT Jakarta telah memaparkan proyek pembangunan moda transportasi massal Mass Rapid Transit (MRT) di hadapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Paparan itu dilakukan di hadapan jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pemaparan digelar di ruang rapat pimpinan Balai Kota DKI Jakarta. Namun belum lama rapat dimulai, Direktur Utama PT MRT Jakarta, Tribudi Rahardjo, keluar dari ruangan meski rapat pimpinan belum usai. Budi mengaku disuruh keluar oleh Jokowi.
“Tadi sudah diskusi soal MRT. Rapat belum selesai, tapi saya disuruh keluar, lalu diminta untuk bertemu Asisten Perekonomian DKI Jakarta, Hasan Basri. Ya kita tunggu saja hasil rapatnya,” kata Tribudi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin 22 Oktober 2012.
Tribudi tak sendirian datang ke rapat itu. Ia melakukan paparan soal MRT bersama jajaran direksi PT MRT Jakarta.
Usai rapat, Jokowi mengatakan dia belum bisa memutuskan apakah MRT akan tetap dilaksanakan, atau tidak karena hari ini baru presentasi MRT dan monorel. “Saya baru mendengarkan dan bertanya, belum memutuskan,” ujar Jokowi. Ia ingin eksekusi dan keputusan yang diambilnya nanti tidak keliru.
Rapat pimpinan Pemprov DKI Jakarta yang membahas soal monorel dan MRT itu dihadiri oleh beberapa pejabat terkait seperti Kepala Dinas Perhubungan Udar Pristono, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Novizal, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Ery Basworo, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman Catharina Suryowaty, Kepala Dinas Kebersihan Eko Bharuna, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Sukri Bei, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sarwo Handayani.
Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik
Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.
