VIVAnews - Polisi meringkus para pembunuh pengusaha furnitur, Johandi (69). Johandi ditemukan tewas mengenaskan di kediamannya di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, di pagi hari pada 1 Mei 2013 lalu.
Dua dari empat pelaku ditangkap di daerah Jawa Tengah tadi malam, Senin, 13 Mei 2013. Polisi masih mengejar dua lainnya yang berperan sebagai eksekutor.
Penangkapan ini dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Pol. Muhammad Iqbal. Dua yang ditangkap adalah Suheri (28) dan Urip (45), sedangkan dua lainnya yang masih buron bernama Harno dan Ratno.
"Otak perampokan yang berujung pada pembunuhan ini adalah Suheri. Dia mengajak tiga orang temannya untuk melakukan aksi tindak pidana tersebut," ujar Iqbal, Selasa.
Saat beraksinya pada 30 April lalu itu, Suheri memantau kerja tiga temannya dari jarak 50 meter. Adapun Ratno berpura-pura menjadi pembeli yang minta dilayani korban. Bersamaan dengan itu, Harno dan Urip menyelinap masuk ke salah satu ruangan di lantai dua rumah korban. Mereka lalu bersembunyi di kolong ranjang sejak pukul 15.00.
Pada pukul 22.00, Harno dan Urip turun ke kamar korban di lantai satu. Mereka kemudian mengetuk pintu hingga korban membukakan pintu. Saat dibuka, Johandi langsung didorong dan dipukul di bagian belakang lehernya. "Belum puas sampai di situ, mulut korban dilakban, sedangkan kedua kaki dan tangannya diikat," kata Iqbal.
Melihat Johandi sudah tak berkutik, para perampok itu langsung menyikat harta Johandi berupa uang Rp40 juta, sebuah ponsel, dan satu unit sepeda motor Supra X. Setelah situasi di luar toko korban sepi, Suheri memberi aba-aba kepada rekan-rekannya agar segera melarikan diri.
Sehari setelah kejadian, Rabu, pengusaha furnitur itu ditemukan sudah dalam kondisi tewas sekitar pukul 06.30. "Anak korban sendiri yang menemukan ayahnya sudah tewas dengan kondisi tangan, kaki dan mulut terbekap," Iqbal menerangkan. (kd)
Pengakuan Mengejutkan Pelaku Tega Cekoki Narkoba Remaja Jaksel Hingga Tewas
Polisi telah berhasil mencokok dua orang pelaku pembunuhan dengan mencekoki obat ekstasti inex hingga memberikan minuman dicampuri sabu. Kedua remaja itu berinisial AN al
