Pengurangan Operasi Kelab Malam Tak Pengaruhi Pendapatan DKI

Tempat hiburan malam. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • photobucket.com

VIVAnews - Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, berencana mengurangi waktu opersional kelab malam untuk menekan peredaran narkoba. Kelab malam di Jakarta dikenal dengan jumlah pengguna narkoba terbanyak.

"Ini kan maunya Menkokesra, untuk memberantas narkoba. Kita sedang pikirkan," kata Jokowi di Balai Kota, Selasa, 18 Juni 2013.

Dikatakan Jokowi, kelab malam Jakarta merupakan bagian dari industri pariwisata yang memberi kontribusi hingga Rp2,6 triliun setiap tahun terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Menkeu Sebut Jumlah Dana Pemda Mengendap di Bank Capai Rp 180,9 Triliun

Namun, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi DKI Jakarta, Arie Budiman menjamin kebijakan pengurangan jam operasional tempat hiburan malam tidak akan berpengaruh kepada pemasukan PAD Jakarta.

"Ini tidak akan berpengaruh signifikan pada PAD. Jumlah kelab malam tidak lebih dari 10 persen dari total industri hiburan malam Jakarta," katanya.

Hinga hari ini ada sekitar 800 industri hiburan malam yang terdaftar. Sektor ini menyumbang Rp426 miliar terhadap total pendapatan industri wisata DKI Jakarta.

"Pembatasan waktu operasi sendiri masih dalam pertimbangan. Pembatasan ini kan terkait pemberantasan peredaran narkoba. Kita sedang pikirkan lagi," katanya.

Arie Budiman menambahkan, kebijakan pembatasan ini harus pro bisnis, karena menyangkut industri hiburan. Kebijakan sektor ini tidak bisa disamakan dengan sektor industri lain.

"Apalagi alasan narkoba. Dari banyak kasus para pengguna narkoba mengkonsumsi di luar. Setelah itu baru masuk ke kelab malam. Kita sudah latih para pekerja mengenai gejala para pengguna. Bila ada yang dicurigai mereka harus segera menghubungi polisi," katanya. (eh)

Menteri Sosial Tri Rismaharini

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

Pakar komunikasi politik mengatakan sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini cukup populer di Jawa Timur tetapi elektabilitasnya tidak setinggi Khofifah Indar Parawansa.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024