Hujan Deras, Banjir Rendam Terowongan Dipo di Depok

Kolong jembatan Dipo, Kecamatan Cipayung dan Pancoran Mas Depok
Sumber :
  • VIVA.co.id/Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA.co.id
Geger Ada Mayat Tiga Minggu di Dalam Rumah
- Akibat hujan deras yang mengguyur Kota Depok sejak sore tadi, sejumlah ruas jalan di kawasan kota tersebut mulai terendam banjir. Salah satu kondisi terparah terjadi di kolong jembatan Dipo yang berada di perbatasan Kecamatan Cipayung dan Pancoran Mas, Depok, Selasa 14 April 2015.
     
Libur Panjang, Tiga Jalan Tol Akses Jakarta Lancar
Pantauan VIVA.co.id, genangan air memiliki ketinggian antara 20 hingga 50 sentimeter untuk bagian dalam terowongan. Akibatnya, banyak pengendara yang melintasi jalur tersebut mogok lantaran mesin kendaraannya terendam.
    
Hamil dan Tak Dinikahi, ABG Seret Pacar ke Polisi
Warga RT2/5 Pancoran Mas, Angga Novita Ardi, mengatakan, dia terpaksa memutar akibat adanya genangan air yang cukup tinggi.
     
"Banjirnya tinggi, saya lebih baik memutar takut motor mogok. Kalau motor bebek, pasti knalpot dan busi tenggelam, kemasukan air bisa mogok," kata Angga.
   
Dia mengungkapkan, jika memutar dan tidak melintasi terowongan Dipo tersebut, cukup memakan waktu. Pasalnya, hanya ada dua jalan terdekat, pertama melalui jembatan 2 Ratu Jaya, kedua lewat Pertigaan Sandra.
    
"Bisa lebih lama 10 menit sampai 20 menit," ungkapnya.
    
Padahal, lanjut Angga, sebelum Dipo kereta dibuat, banyak jalan menuju ke Jalan Raya Kartini dan Jalan Raya Citayam. Setelah dibangun, cuma dibuat dua jembatan yang bisa dilalui motor dan satu terowongan untuk mobil.
    
"Tapi, terowongan ini tiap hujan deras banjir," papar Angga.
     
Dia pun meminta agar pihak Dipo dan pemerintah sigap mengatasi genangan tersebut, agar cepat surut dan bisa dilalui kendaraan.
    
"Bisa pakai mesin pompa atau penyedot. Biar airnya langsung dibuang ke kali. Ini malah didiamkan," geramnya.
     
Rohiman, salah satu warga lainnya, mengatakan, terowongan tersebut hanya memiliki satu lubang pembuangan dan ada kali dekat lokasi tersebut.
    
"Kalau kalinya meluap, dan lubang pembuangan airnya satu, sudah pasti tidak berfungsi baik," kata Rohiman.

Dia meminta agar pihak dipo bisa segera membuat solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
   
"Bisa saja menaruh mesin penyedot air permanen di terowongan, atau membuat sodetan yang langsung ke kali. Pemerintah juga harus bertanggung jawab. Jangan sampai jadi wahana air seperti ini," tuntasnya.
   
Berdasarkan pantauan di lokasi, sedikitnya delapan pengendara yang memaksa lewat, harus berlapang dada, mesin motornya tidak bisa dihidupkan dan membongkar busi, agar mesin motor hidup kembali. (one)
![vivamore="
Baca Juga
:"]

[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya