Bom Solo Diduga Berhubungan dengan Aksi Teror di Luar Negeri

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Moechgiyarto.
Sumber :
  • Danar Dono/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Bom bunuh diri yang meledak di halaman Polres Solo, Jawa Tengah, menunjukkan bahwa kepolisian menjadi sasaran aksi teror pelaku. Terkait hal tersebut, Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Moechgiyarto, mengunstruksikan jajarannya agar semakin meningkatkan tingkat kewaspadaan.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

"Kita tahu dan sadar, sasaran adalah kepolisian, baik perorangan maupun mako (markas komando) kami. Ini menjadi perhatian. Saya arahkan jajaran saya agar tidak ada boleh bertugas sendirian," ujar Moechgiyarto, Selasa 5 Juli 2016.

Solusinya, Moechgiyarto melakukan sistem patroli ganda dengan senjata api lengkap. Hal ini dilakukan agar petugas yang berpatroli tetap dapat saling menjaga rekannya.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

"Kita double team patrolinya. Jadi misalnya satu orang bertugas , ia akan didampingi tim lain yang juga bersenjata lengkap," jelasnya.

Terkait bom Solo, Moechgiyarto melihat adanya suatu pola dan skenario. Hal tersebut berdasarkan analisis sementara dirinya.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

"Ada semacam skenario, menurut saya ya. Karena terjadi di luar negeri juga. Madinah, Baghdad dan tempat lain beberapa waktu lalu. Korbannya juga banyak dari petugas," ungkapnya.

Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024