Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

The Russian President, Vladimir Putin.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Arianti Widya

Moskow – Penyelidik Rusia secara resmi menuduh pihak Ukraina lah yang berada di balik serangan terorisme mematikan yang menewaskan sedikitnya 144 orang di Moskow pada Jumat 22 Maret lalu. 

AS Gelontorkan Lagi Rp 420 Triliun Lebih untuk Perang Israel di Gaza

Menurut pernyataan yang diterbitkan Kementerian Luar Negeri Rusia pada 31 Maret pekan lalu, serangan itu didalangi oleh Kyiv. Moskow tidak memberikan bukti apa pun atas klaim ini. 

Seperti diketahui, tak lama setelah serangan itu, Islamic State Khorasan atau ISIS-K, yang merupakan afiliasi regional ISIS, mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan menerbitkan video yang direkam oleh para penyerang. 

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

VIVA Militer: Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

Photo :
  • whdh.com

Namun, Rusia hingga kini masih menyalahkan Kyiv dan negara Barat atas serangan tersebut, dan Presiden Vladimir Putin berulang kali menyatakan bahwa ISIS digunakan hanya sebagai kedok bagi Ukraina. 

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

Kini, Menteri Luar Negeri Rusia telah menyerukan penangkapan dan ekstradisi sejumlah orang yang dianggap berada di balik serangan tersebut. 

"Serangan teror berdarah pada tanggal 22 Maret di Balai Kota Crocus Moskow, yang mengejutkan seluruh dunia, bukanlah serangan teroris pertama di negara kita dalam beberapa waktu terakhir. Investigasi yang dilakukan oleh badan-badan kompeten Rusia mengungkap jejak Ukraina dalam kejahatan ini,” kata kementerian tersebut, melansir website resmi Kemenlu Rusia, Selasa, 2 April 2024. 

Mengingat hal ini, Kementerian Luar Negeri Rusia mengeluarkan permintaan kepada pihak berwenang Ukraina untuk segera menangkap dan mengekstradisi semua orang yang terlibat dalam serangan teror berdasarkan Konvensi Internasional untuk Pemberantasan Bom Teroris dan Konvensi Internasional untuk Pemberantasan Pendanaan Terorisme.

Inti dari tuntutan tersebut adalah untuk mengekstradisi Kepala Dinas Keamanan Ukraina (SBU) Vasily Malyuk. Malyuk telah mengepalai dinas tersebut sejak Februari 2023, dan menjadi salah satu dalang di balik berbagai operasi yang sukses selama Perang Rusia-Ukraina.

Tim SWAT diturunkan saat kejadian terorisme di Moskow

Photo :
  • AP News

“Memerangi terorisme internasional merupakan kewajiban setiap negara. Pihak Rusia menuntut rezim Kyiv segera menghentikan dukungan apa pun terhadap kegiatan teroris, mengekstradisi mereka yang bertanggung jawab dan memberikan kompensasi kepada para korban atas kerugian yang menimpa mereka,” simpul pernyataan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya