Pabrik Obat Palsu di Cakung Dikelola Secara Profesional

Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol M Iriawan, saat meninjau lokasi pabrik obat palsu.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bayu Nugraha

VIVA.co.id – Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Polisi M Iriawan mengatakan, jajarannya akan terus menyelidiki kasus temuan empat pabrik obat dan jamu yang diduga tak berizin dan palsu di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Wamenkes Vietnam Diduga Terlibat Perdagangan Obat Palsu

Dari pantauan VIVA.co.id di lokasi, pabrik tersebut berada di pertokoan yang cukup bagus dan berisi peralatan yang cukup canggih.

Polisi berhasil menemukan empat pabrik dengan lokasi yang berdekatan. Ruko yang digunakan sebagai pabrik tersebut cukup besar dan terdiri dari dua lantai.

Virus Corona Bikin Peredaran Obat-obatan dan Alat Medis Palsu Melonjak

"Kami akan terus mengembangkan. Kalau kami lihat tadi, mesin-mesin pabriknya itu cukup canggih dan berkualitas," kata Iriawan kepada wartawan di lokasi kejadian, Jumat, 28 Oktober 2016.

Dia menduga, 15 orang karyawan yang dipekerjakan oleh penanggung jawab bernama RS (38), sudah diberi pelatihan bagaimana cara pembuatan obat.

Virus Corona Picu Pesatnya Peredaran Obat-obatan dan Alat Medis Palsu

"Berarti, ada pelatih khusus yang mengajari bagaimana cara pembuatan obat. Berarti, ada konsultan khusus bagaimana cara meracik obat. Saya perintahkan untuk terus dikembangkan, ke mana ujung pangkalnya, siapa pemiliknya, siapa penyandang dana, dan siapa konsultannya," ujarnya.

Bahkan, dia juga meminta jajarannya agar menyelidiki distribusi obat tersebut, apakah hanya di pasar-pasar atau ke rumah sakit juga.

"Apakah ada keterkaitan dengan RS yang ada, apakah itu RS swasta, poliklinik, puskesmas dan lainnya. Atau penjual obat yang ada di Jakarta dan sekitarnya, seperti di Jalan Pramuka, Glodok, Pasar Kramat Jati, atau tempat-tempat lain yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

Dari pengakuan tersangka, produksi pabrik ini baru berlangsung selama enam bulan. Namun, penyidik tidak langsung percaya begitu saja.

"Kami akan melihat, kapan mereka menyewa gudang tersebut. Kapan mereka membeli gudang tersebut. Kalau melihat mesin yang ada di belakang, kelihatannya cukup lama. Tapi, kalau mesin yang ada di gudang obat kelihatan cukup baru,” ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya