Survei Poltracking: Agus Unggul, Tapi Melambat

Lembaga Poltracking Indonesia menjelaskan hasil survei Pilkada DKI Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Eduward Ambarita

VIVA.co.id – Lembaga Poltracking Indonesia melakukan survei untuk mengukur tingkat keterpilihan atau elektabilitas antar tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta.  

Respons Heru Budi Hartono Masuk Bursa Cagub DKI Versi Rembuk Rakyat PSI

Hasilnya, pasangan nomor urut satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, memuncaki hasil survei itu. Diikuti pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. 

"Pasangan Agus-Sylvi hanya unggul tipis dengan dukungan 30,25 persen, disusul Basuki-Djarot 28,8 persen dan Anies-Sandi 28,63 persen. Sementara yang belum menentukan pilihan sekitar 12,24 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha saat memaparkan hasil survei, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, 19 Januari 2017. 

PSI Serap Aspirasi soal Calon Gubernur DKI Jakarta 2024 Lewat Rembuk Rakyat

Hanta menyebutkan, survei ini menemukan ada perubahan tren elektabilitas dan dukungan tiap pasangan calon. Pasangan Agus-Sylvi dalam pergerakan elektabilitas cenderung melambat bila dihadapkan dengan dua pasangan lainnya.

Hal itu berbeda dengan hasil survei sebelumnya seolah pasangan Agus- Sylvi mengejutkan banyak orang sehingga memuncaki survei di awal kemunculannya. "Karena efek kejutan sudah berkurang, maka pemilih mulai fokus performa kandidat dan program," ujarnya. 

Muncul di Survei Calon Gubernur DKI Jakarta, Ini Kata Baim Wong

Namun,  pertarungan antar ketiga kandidat itu masih sangat kompetitif. Berdasarkan hasil survei, pasangan Agus-Sylvi dengan Ahok-Djarot hanya terpaut 1,3 persen. Sementara pasangan Ahok-Djarot hanya unggul tipis dari pasangan Anies-Sandi  dengan selisih 0,3 persen. 

Hanta melanjutkan, ada 12,24 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya (undecided voters) terhadap tiga kandidat tersebut. Hal itu akan menjadi penentu dalam pemungutan suara 15 Februari 2017.

"Secara statistik tidak bisa menyimpulkan siapa pemenang pilkada. Karena survei diambil pada hari itu dan inilah data terbaru pada jelang debat tatap muka langsung," ujar Hanta. 

Survei yang dilaksanakan pada 9 - 13 Januari 2017 ini menggunakan multi stage random sampling, dengan jumlah responden 800 orang. 

Hanta mengklaim, tingkat kepercayaan dalam survei yang dilakukan lembanganya berada pada 95 persen, dengan margin of error sekitar 3,46 persen. (ase)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya