Cara Sandiaga Kurangi Persekusi di Jakarta

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA.co.id – Wakil gubernur DKI Jakarta terpilih, Sandiaga Salahuddin Uno turut menyoroti aksi persekusi atau main hakim sendiri yang marak terjadi dalam beberapa hari belakangan ini. 

Warga Permata Buana Korban Persekusi Akui Dapat Permufakatan Diskriminasi

Sandiaga Uno mengaku khawatir dengan hal itu lantaran berdampak kurang baik bagi keluarga yang menjadi korban. Namun, mantan ketua umum pusat HIPMI ini meminta semua pihak untuk bijak dalam memberikan komentar terutama di media sosial.

"Menurut saya, ini sudah sangat terlalu detail. Kita harus bijak dalam memberikan komentar. Karena keluarga yang akan terdampak dalam pereskusi, ini kan kita harus betul-betul khawatir," kata Sandi di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat, 2 Juni 2017.

PDIP Kini Bela Bacaleg yang Dituduh Setubuhi Anak Kandung di Lombok Barat

Sandi menambahkan, untuk mengantisipasi hal semacam ini berkembang di lain hari, diperlukan adanya edukasi dan pelibatan masyarakat. Sebab, kata Sandi, persoalan persekusi saat ini sudah di level yang cukup mengkhawatirkan.

"Jadi kita harapkan k edepan dengan pelibatan dari masyarakat dan pendidikan yang lebih langsung turun ke nilai-nilai luhur bagaimana kita membangun keluarga," ujarnya.

Lima Tersangka Persekusi Pemandu Karaoke Ditangkap, Pria yang Menelanjangi Masih Buron

Selain edukasi dan pelibatan masyarakat, hal lain yang perlu dilakukan, kata Sandi, yakni mulai memberikan pemahaman sehingga akan ada ketahanan keluarga yang merupakan awal untuk mewujudkan ketahanan nasional.

"Karena ketahanan nasional itu mulainya dari ketahanan keluarga. Kita enggak bisa membiarkan kegiatan-kegiatan yang sangat negatif ini menjadi menjamur di seluruh Indonesia," ucapnya.

Sedangkan di Jakarta, Sandi mengatakan, harus punya suatu program bukan saja untuk mendeteksi persoalan itu, tapi juga melakukan pencegahan agar persekusi tidak terjadi.

"Khususnya di Jakarta kita harus punya suatu program yang khusus memastikan bukan hanya mendeteksi tapi mencegah," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video aksi persekusi yang dilakukan sekelompok orang dewasa diduga anggota ormas viral di media sosial. Dalam video itu, seorang remaja tengah dipersekusi setelah menulis status di Facebook yang dinilai menghina pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab.

Dalam video berdurasi sekitar 2 menit 19 detik tersebut, PMA diminta untuk menyebut bahwa Rizieq Shihab tokoh umat Islam bukan hanya FPI. Terlihat juga di video tersebut, seseorang menampar wajah remaja bertubuh kurus tersebut. Saat ini kasus tersebut tengah ditangani pihak Kepolisian. (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya