VIVAnews - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif mengatakan Pemerintah membutuhkan dana sebesar Rp 1,3 triliun untuk rehabilitasi dan rekonstruksi korban gempa Jawa Barat, yang berpusat di Tasikmalaya awal September kemarin.
Dana itu baru digunakan untuk mengganti kerusakan rumah korban gempa, dan belum termasuk fasilitas umum dan infrastruktur umum.
Hal ini dikatakan Samsul usai Rapat Perkembangan Penanganan Bencana Alam Jawa Barat di Istana Wakil Presiden, Kamis, 28 Januari 2010. "Kebutuhan dana sebesar Rp 1,3 triliun akan menggunakan cadangan dana BNPB, selama menunggu dana APBN-P (Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional Perubahan)," kata Syamsul.
Syamsul tetap berharap anggaran rehabilitasi dan rekonstruksi Gempa Jawa Barat dibebankan ke APBN-P. Karena anggaran BNPB tahun 2010 sebesar Rp 3,5 triliun digunakan untuk penanggulangan jika terjadi bencana. "Akan diperjuangkan Menteri Keuangan agar APBN-P bisa memenuhi kebutuhan itu," ucap dia.
Penggantian kerusakan rumah pun dibagi menjadi kategori berat, sedang, dan ringan. Kerusakan berat akan diganti Rp 15 juta tiap rumah. Sedangkan rusak sedang diganti Rp 10 juta, rusak ringan diganti Rp 1 juta.
Untuk penggantian kerusakan berat dan sedang, Pemerintah akan membebankan ke APBN-P. Sedangkan penggantian kerusakan ringan akan dibebankan ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan dari seluruh 14 kabupaten/kota yang terkena gempa, terdapat 46.813 rumah rusak berat dan sedang. Namun dari jumlah tersebut, yang telah diperbaiki baru sebanyak 5.379 rumah. Sedangkan rusak ringan mencapai 94.946 rumah, dan yang telah diperbaiki baru sebesar 43.980 rumah.
Ahmad Heryawan juga menjelaskan, Pemerintah Jawa Barat telah menggunakan sejumlah dana untuk melakukan perbaikan rumah tersebut. Sebanyak Rp 217,6 milyar berasal dari BNPB, ditambah Rp 30,3 milyar dari fasilitator, dan dana APBD Jawa Barat Rp 240 milyar. "Total Rp 460,6 milyar," ujar Gubernur yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera ini.
Rapat Penanggulangan Bencana Jabar ini dipimpin langsung Wapres Boediono di tengah keramaian suara demonstran di luar Istana Wapres. Rapat ini juga diikuti oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Sosial Salim Segaf Aljufri, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
VIVA.co.id
26 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
2 Debt Collector yang Hendak Ambil Paksa Mobil Polisi di Palembang Jadi Tersangka
Kriminal
26 Apr 2024
Robert dan Bambang, dua debt collector yang hendak mengambil paksa mobil Aiptu Fandri di parkiran salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang jadi Tersangka.
3 Jenderal Termuda di TNI Angkatan Darat, Ada yang Jadi Perisai Hidup Presiden Jokowi
Nasional
26 Apr 2024
Menjadi seorang jenderal adalah keinginan utama bagi setiap anggota TNI yang ingin mencapai puncak karier mereka. Nah, ada beberapa jenderal termuda di TNI AD.
Tom Lembong Pilih Setia di Gerakan Perubahan: Saya Satu Paket dengan Anies Baswedan
Nasional
26 Apr 2024
Thomas Trikasih Lembong, atau yang dikenal sebagai Tom Lembong, memilih tetap setia bersama Anies Baswedan. Walau, di Pilpres 2024, Anies dengan Muhaimin Iskandar, kalah.
Anies menyebut peluangnya di Pilgub Jakarta terbuka asal mendapat dukungan dari masyarakat dan parpol, karena baru menjabat satu periode di Jakarta.
Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali menyita mobil mewah milik tersangka dugaan korupsi izin usaha pertambangan PT Timah, Harvey Moeis.
Selengkapnya
Partner
Dalam laga semi final Piala Asia U-23, Pj Gubernur Sumut akan menggelar nonton bareng di Sibolangit Kabupaten Deliserdang, sekaligus kegiatan Pemprov Sumut.
Temukan smartband terbaik untuk gaya hidup aktifmu! Dari Xiaomi hingga Samsung, pilihannya banyak. Baca sekarang!
Mengalami kinerja lambat pada ponsel bisa sangat mengganggu. Namun, apa yang sebenarnya menyebabkan hal tersebut terjadi? Simak artikel ini untuk mengetahui sebabnya.
Pelatih Arema FC, Widodo Cahyono Putro mengatakan, bahwa selama dia menjadi pelatih hadiah penalti yang mereka terima murni karena pelanggaran. Penalti itu didapat buah
Selengkapnya
Isu Terkini