Pemerintah Jangan Asal Beli Alutsista

VIVAnews -- Departemen Pertahanan (Dephan) diminta jangan asal membeli alat utama sistem senjata (alutsista) tanpa memperhatikan terlebih dahulu proses dan desainnya seperti apa.

Selama ini, pembelian alutsista hanya bersifat projek saja, sebelum dilakukan proses desaian terlebih dahulu dibuat. "Seperti review ulang sistem TNI dan desainnya seperti apa. Jadi tidak bisa mendadak," kata Direktur Program Imparsial, Al Araf, Selasa 2 Februari 2010.

Dia mencontohkan, selama ini pembelian pesawat tempur jenis Sukhoi Rusia dan Tank Prancis tanpa melihat kegunaanya apakah untuk jangka pendek, menengah atau panjang.

Seharusnya, lanjut dia didahulukan yang memang benar-benar mendesak, seperti pesawat angkut, pemantau hutan dan sebagainya.

"Apakah cocok Sukhoi digunakan untuk mantau hutan, pesawat itu cocok untuk perang, artinya negara dalam keadaan perang. Jadi harus ada ukurannya," tuturnya.

Bintang Bayern Munich Ngamuk Usai Disingkirkan Real Madrid, Bongkar Aib Ronaldo

Selain itu, Imparsial meragukan kredibiltas Menhan Purnomo Yusgiantoro apalagi Wakil Menhan yang baru (Sjafrie Sjamsoeddin) dalam mendorong proses reformasi pertahanan.

[dok. Humas Kementerian Pertahanan RI]

Terima Kunjungan Dubes India yang Baru, Prabowo Dorong Peningkatan Kerjasama

Prabowo mengucapkan selamat kepada Sandeep, atas pengangkatannya sebagai Duta Besar India untuk Indonesia dan Timor Leste.

img_title
VIVA.co.id
9 Mei 2024