Tipu Polisi, 41 Imigran Gelap Kabur

VIVAnews - Sebanyak 41 Imigran gelap asal Afganistan dan Turki berhasil melarikan diri ke Australia menggunakan perahu motor sewaan.

Aksi itu berhasil dilakukan setelah seorang penelepon gelap yang mengaku Komandan Satuan Tugas Penanganan Imigrasi Mabes Polri berhasil menipu Kapolsek Sabu Barat, Inspektur I Yoseph Kalansansius Dhosa.

Penelepon yang diduga anggota jaringan mafia imigran asal  Nusa Tenggara Barat, meminta aparat kepolisian Sabu Barat melepas 41 imigran gelap karena akan dipindahkan ke Kupang. Namun ketika para imigran tiba di pelabuhan Sabu Raikua,  para imigran melarikan diri ke Australia.

Kapolda Nusa Tenggara Timur, Brigadir Jenderal Antonius Bambang Suedi, yang dikonfirmasi di Kupang,  mengatakan,  penelepon minta agar para imigran dilepas guna bisa melanjutkan pelayaran ke Kupang pada Rabu 23 Februari 2009.

"Diduga, penelepon sudah berada di sekitar pelabuhan. Sehingga ketika para imigran tiba, mereka langsung diangkut dengan perahu motor menuju ke Australia," ujar Bambang, Kamis 25 Februari 2010.

"Sesuai  penjelasan dari Kapolsek Sabu Barat bahwa dirinya  tertipu dengan penelepon gelap sehingga melepas para imigran dan membiarkan mereka melanjutkan pelayaran ke Kupang tanpa pengawalan aparat kepolisian. Ternyata, perahu tersebut bukan  berlayar ke Kupang, melainkan berbelok haluan menuju perairan Australia,” lanjutnya.

Bambang menambahkan, kemungkinan besar para imigran gelap sudah tiba Pulau Pasir, teritori Australia yang berbatasan dengan perairan Indonesia.

Para imigran yang berhasil kabur ke Australia, merupakan  bagian dari 55 imigran yang terdampar di Pulau Sabu sejak 13 Januari lalu.  “14 imigran lainnya sementara diamankan di Kupang,” katanya.

Kapolda mengakui, telah meminta aparat kepolisian di Sabu Raijua untuk menahan para imigran sampai pihak imigrasi tiba, namun ternyata terkecoh oleh rajuan seorang penelepon gelap. “Kapolsek akan diperiksa secara khusus,” katanya.

Sebelum melarikan diri ke Australia, para imigran sempat mengancam akan bunuh diri apabila dipaksakan ke Kupang. Imigran gelap yang sebagian besar laki-laki itu mencoba bunuh diri dengan cara membenturkan kepala ke tembok, memukul kepala dengan benda keras serta menabrakkan diri ke kendaraan yang melintas. 

Tahun 2009 lalu,  aparat keamanan berhasil menggagalkan penyelundupan sekitar 500 imigran asal Afganistan, Pakistan, Irak dan beberapa negara lainnya ke Australia melalui wilayah perairan NTT.

Laporan: Jemris Fointuna|Kupang

Simfoni Warna dan Motif Nusantara Menyatukan dengan Keindahan Kain Tradisional
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua/ilustrasi

Setelah Serang Gereja, KKB Menuju Sekolah Bikin Guru Ketakutan hingga Lari ke Hutan

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan perampasan barang elektronik milik jemaat Gereja hingga masuk ke sekolah.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024