Menko Kesra Kesal Apartemen Tak Mau Disensus

Sensus penduduk
Sumber :
  • Surabaya Post

VIVAnews - Proses sensus penduduk telah selesai Senin lalu. Namun, masih ada warga yang belum terdata, terutama yang tinggal di apartemen di kota besar seperti Jakarta.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Agung Laksono dalam rilis yang diterima VIVAnews, Selasa 2 Juni 2010. Dia belum mendapat angka pasti dari Badan Pusat Statistik (BPS) karena data masih diproses. Namun, sementara ini ada sekitar 40 persen penghuni apartemen belum tersensus.

“Sikap tidak bersahabat cerminan dari warga yang tidak bertanggung jawab. Asosial. Tidak peduli kepentingan umum. Padahal untuk mereka juga. Sensus untuk mengetahui berapa jumlah penduduk, jumlah pengangguran, pekerja, dan rumah,” tegas Agung yang menyayangkan sikap para penghuni apartemen itu.

Agung menegaskan ada sanksi bagi warga yang mencoba menghalangi proses sensus. “Saya akan pelajari lebih lanjut sanksinya. Kecuali yang sakit atau apa. Mereka ini bukan orang yang susah dari segi ekonomi. Padahal, pengurus atau manajemen apartemen sudah sangat koorporatif," kata Agung.

Kebanyakan penghuni apartemen, jelas Agung, tidak mau mengisi kuesioner L dan Kuesioner C. Padahal, dari kuesioner L ini diharapkan diharapkan dapat diperoleh data lengkap di seluruh wilayah geografis Indonesia mengenai jumlah bangunan fisik dan jumlah bangunan sensus menurut fungsinya (tempat tinggal, bukan tempat tinggal, campuran).

Sedangkan, kuesioner C mencakup sekitar 40 pertanyaan, yaitu mengenai keterangan anggota rumahtangga terkait karakteristik dasar demografi (seperti jenis kelamin dan umur), pendidikan, ketenagakerjaan, keterangan sosial-budaya (agama, suku dan bahasa sehari-hari), kelahiran, kematian, migrasi, karakteristik bangunan tempat tinggal (kondisi dan fasilitas).

“Sampai-sampai petugas sensus yang notabenenya volunter atau sukarelawan menunggu di lobi apartemen,” kata Agung.

Berdasarkan informasi dari Kepala BPS Rusman Heriawan, kata Agung, ada sebagian penghuni apartemen yang menyulitkan petugas. Misalnya dengan membawa kuesioner ke dalam apartemen kemudian turun lagi jika masih kurang paham.

Tetapi, ada juga yang sudah mengambil kuesioner tetapi tidak mengembalikan. Ada juga yang tidak mau disensus sama sekali. Jika dibandingkan, kata Agung, ekspatriat atau warga asing lebih koorporatif. (hs)

Ribuan Orang di Brebes Rayakan Kemenangan Indonesia U-23
Ilustrasi jemaah umrah.

Aturan Baru, Arab Saudi Izinkan Semua Jenis Visa Bisa Ibadah Umrah

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengumumkan pemegang berbagai jenis visa dapat melakukan ibadah umrah.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024