Jurnalis tvOne Alami Kekerasan Tentara Israel

Kapal misi kemanusiaan ke Gaza, Mavi Marmara/www.mer-c.org
Sumber :

VIVAnews - Muhammad Yasin, wartawan tvOne, sempat menerima kekerasan dari tentara Israel saat penyerangan kapal Mavi Marmara berlangsung, Senin 31 Mei dini hari. Yasin sempat dituding berbohong karena menyembunyikan kaset rekaman peristiwa penyerangan.

"Saya mencoba agar kaset rekaman ini bisa disaksikan seluruh warga Indonesia," kata M Yasin dalam perbincangan di Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Kamis 3 Juni 2010.

Saat kejadian, Yasin dan rekan jurnalis lainnya berada di ruang pers kapal itu. Tentara Israel sudah berkumpul di bagian luar.

Sebelum para wartawan menjalani pemeriksaan, Yasin memberikan kaset itu kepada Nur Fitri, koordinator Medical Emergency Rescue Committe (Mer-C) Indonesia. Berharap, kaset itu lolos dari pemeriksaan.

"Saat itu kamera saya dirampas dan diperiksa kasetnya. Saya bilang, kasetnya ada di dalam kamera," aku Yasin. Saat kaset itu diperiksa dan tidak ada gambar rekaman yang diharapkan, tentara Israel menjadi berang. Yasin pun mengalami kontak fisik.

"Itulah yang membuat saya diikat lebih kencang dan ditampar dengan tentara Israel. Saya mungkin dinilai paling nakal. Tangan saya diborgol selama dua jam dan saya dijemur di bawah terik matahari," kata dia.

Di mana kaset rekaman itu berada? Saat ini barang-barang yang berada di dalam kapal Mavi Marmara yang rencananya akan diamankan ke perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang ada di Turki. Tetapi belum bisa dipastikan apakah kaset itu bisa lolos dari razia tentara Israel.

"Bila gambar-gambar itu bisa dilihat dunia, maka akan terbuka jelas apa yang sebenarnya terjadi," ungkap Yasin. (umi)

Terpopuler: Sakit yang Diidap Parto sampai Syifa Hadju Pernah Diperingatkan oleh Raffi Ahmad
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Teddy John Sahala Marbun saat memberikan keterangan pers Jendral TNI bintang dua gadungan.(B.S.Putra/VIVA)

Nekat Datangi Markas TNI, Mayjen Gadungan Ini Ingin Nitip Kerabat Masuk Akmil

Pria berinsial JJ, mengaku sebagai anggota TNI pangkat Mayor Jenderal ditangkap saat mendatangi Markas Kodam I Bukit Barisan (BB). Ternyata TNI gadungan

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024