- Antara/ Idhad Zakaria
VIVAnews - Anggota Fraksi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengatakan fraksinya telah menampung aduan warga Urut Sewu, desa Sentrojenar, Kebumen, Jawa Tengah, yang menjadi korban bentrokan dalam sengketa tanah dengan Tentara Nasional Indonesia. Kemarin, warga desa Sentrojenar memang mendatangi Fraksi PDI Perjuangan untuk mengadukan bentrokan tersebut.
Dalam pertemuan itu, PDI Perjuangan kemudian melihat setidaknya ada dua permasalahan yang harus diselesaikan. Pertama, persoalan hukum terkait penembakan dan peristiwa bentrokan. Kedua, permasalahan sengketa tanah yang jadi akar masalah.
Terkait masalah hukum, Ganjar mengatakan PDI Perjuangan meminta TNI juga melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya.
"Soal tembak-menembak harus diselesaikan. Kalau ada warga yang diperiksa Polisi, POM (Polisi Militer) harusnya segera memeriksa juga," kata Ganjar saat dihubungi VIVAnews, Rabu, 20 April 2011.
Kemudian, mengenai permasalahan sengketa tanah, Ganjar mengaku telah mengecek ke Badan Pertanahan. Setelah dicek, tanah itu statusnya adalah tanah negara.
PDI Perjuangan juga berharap ada pertemuan antara TNI dengan warga. "Tanah itu memang landscape-nya bagus untuk latihan militer. Tapi nanti bagaimana kalau warga berbagi dengan TNI," ucap Ganjar.
Namun, Ganjar menyarankan agar pemerintah terlebih dahulu membuat keputusan jelas mengenai status tanah negara ini. "TNI bisa minta ke pemerintah agar tanah negara ini dijadikan tanah milik TNI," jelasnya.
Lalu bagaimana dengan klaim warga yang menyebut tanah yang disengketakan sebagai tanah ulayat (tanah adat)?
"Itu tidak bisa hanya statemen. Harus bisa dibuktikan," jelas Ganjar. (eh)