Dinas Peternakan Cek Anjing Pemangsa Manusia

Berburu gaya Inggris
Sumber :
  • AP Photo/ David McNew

VIVAnews - Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kota Batam, Drh Suhartini MM, menegaskan kejadian mengenaskan tujuh ekor anjing memakan majikannya di Batam belum bisa dipastikan apa penyebabnya. Perlu penelitian lebih lanjut untuk memastikan secara detail permasalahannya.

"Sejauh ini belum ada laporan dari bawahan saya soal kejadian itu. Jadi harus diteliti lebih lanjut," ujar Suhartini kepada VIVAnews.com, Selasa 6 September 2011 malam.

Namun kalau memang majikan meninggalkan hewan peliharaannya selama 14 hari tanpa memberikan makan, sudah jelas anjing tersebut sangat kelaparan. "Sejauh ini belum bisa dipastikan kenapa penyebabnya, apakah ada penyakit lain atau tidak. Tapi yang jelas dari penjelasan itukan karena kelaparan," sebutnya.

Ia mengaku sejauh ini, belum mengetahui pasti ada kejadian tersebut. "Belum ada laporan ke saya. Jadi belum bisa memberikan kesimpulan detail," ujarnya.

Ketika disinggung soal kemungkinan ada penyakit hewan di Batam, Suhartini menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ada penyakit-penyakit aneh yang menyerang hewan di Batam. "Soal penyakit hewan, sejauh ini belum ada. Nanti kita cek dululah," tambahnya.

Seperti diketahui, tujuh ekor anjing memakan tuannya hingga tewas mengenaskan. Kejadian itu menimpa Andre Lumboga warga Perumahan Greenland, Batam Center, Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Dari sembilan ekor anjing peliharaannya, Andre hanya diserang oleh tujuh ekor anjing. "Dua ekor lagi sudah mati duluan karena dimakan oleh 7 ekor anjing lainnya. Jadi, saking laparnya, anjing tersebut juga memakan dua ekor anjing lainnya," terang Eriyana.

Saking ganasnya, terang Kapolsek, kepala Andre hanya tinggal tengkoraknya saja. Malah, kepala dan badanya sudah berpisah. "Tengkorak kepala ditemukan di dapur, sedangkan tubuhnya berada di depan," sebut Kapolsek Batam Kota Kompol Eriyana.

Tadi malam, lanjutnya, saat polisi ke rumah korban, ketujuh ekor anjing tersebut juga mencoba menyerang petugas. "Karena anjingnya terus menyerang, akhirnya kita lumpuhkan," katanya.

Laporan: Ali Azumar | Riau

Simfoni Warna dan Motif Nusantara Menyatukan dengan Keindahan Kain Tradisional
Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua/ilustrasi

Setelah Serang Gereja, KKB Menuju Sekolah Bikin Guru Ketakutan hingga Lari ke Hutan

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan perampasan barang elektronik milik jemaat Gereja hingga masuk ke sekolah.

img_title
VIVA.co.id
5 Mei 2024