VIDEO: Tim SAR Menuju Lokasi Jatuhnya Cessna

Pesawat Cessna 172
Sumber :
  • wikimedia

VIVAnews – Hari ini, Senin 21 November 2011, genap enam hari pesawat Cessna 172 milik PT Nusa Flying School, hilang kontak. Setelah hampir seminggu keberadaan pesawat ini misterius, Tim Search and Rescue (SAR) dan Tim Gabungan pagi ini akhirnya menemukan titik koordinat yang diduga kuat menjadi lokasi jatuhnya pesawat latih itu.

“Koordinat itu berada di lereng bukit yang amat terjal, di Desa Cihawanjar, Lembang, Bandung. Titik koordinatnya yakni 064607 South dan 1073343 East,” kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Pertama Daryatmo, Senin 21 November 2011.

“Tim menemukan, ada benda putih agak besar di lokasi itu. Kami sudah menuju ke sana,” terang Daryatmo yang juga mantan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara itu. Saat ini, jelasnya, Tim SAR berkonsentrasi pada titik koordinat tersebut. “Tim udara yang menggunakan helikopter, dan tim darat sudah berangkat ke sana pagi tadi. Kami semua fokus ke titik itu,” imbuh Daryatmo.

Namun, Komandan Pencarian AKP Eko Budiman mengungkapkan, Tim SAR dan Gabungan dihadang cuaca buruk. “Kami mau masuk Pos Cihawanjar, tapi belum bisa karena cuaca buruk, dan jarang pandang hanya 2-5 meter,” terang Eko.

Sebelumnya, Tim SAR dan Gabungan juga menyisir Pegunungan Tampomas, Sumedang, untuk mencari pesawat Cessna 172 itu. “Gunung Tampomas sudah disisir dari enam penjuru. Hasilnya clear, tidak ada lagi tanda-tanda ada pesawat di sana, sehingga tim dialihkan ke Gunung Burangrang,” ujar Kepala Kantor SAR Jakarta, Roky Asikin.

Pegunungan Burangrang, Purwakarta, menjadi lokasi pencarian selanjutnya, karena ada sejumlah sinyal di kawasan ini. Tapi, lagi-lagi, di Gunung Burangrang pun, Tim SAR tidak menemukan apa-apa. “Kami sudah telusuri sampai bawah gunung, babat alas. Hasilnya nihil,” kata Komandan Pencarian AKP Eko.

Daryatmo mengatakan, salah satu kesulitan yang dihadapi tim adalah minimnya petunjuk. “Pesawat itu tidak memancarkan sinyal saat jatuh. Biasanya pesawat memancarkan sinyal saat terjadi benturan. Kami belum tahu kenapa ini tidak? Kalau alat kami yang di Basarnas, berfungsi dengan baik,” kata dia.

Pesawat Cessna 172 ini hilang kontak pukul 08.19 WIB, setelah terbang dari Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 07.40 WIB, Rabu 16 November 2011. Pesawat ini berawak tiga orang, yaitu instruktur pilot Partogi Sianipar (25) serta dua siswa, M. Fikriansyah (19) dan Agung Febrian (30). (adi)

Lihat proses pencarian yang dilakukan Tim SAR dan Gabungan di tautan ini.

Kasus Korupsi Kredit Macet Jaksa Eksekusi Eks Pegawai Bank BNI ke Penjara
Kemenag

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

Kemenag melalui Direktorat Guru dan Madrasah Ditjen Pendis meluncurkan program PAUD HI untuk mencegah stunting sejak dini.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024