- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memilih meningkatkan kewaspadaan dan keamanan untuk mengantisipasi teror yang merebak di Solo, Jawa Tengah.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf menyatakan langkah tersebut diambil, karena tidak mustahil peristiwa Solo bisa merembet sampai di wilayahnya.
"Untuk itu, koordinasi dengan kepolisian tetap kita lakukan, meski ada atau tidak ada masalah," kata dia usai membuka Pelatihan Teknis Petugas Rekrut Calon Tenaga Kerja Indonesia (PRCTKI) Jatim di Empire Palace, Sabtu 1 September 2012.
Selain itu, Gus Ipul juga minta agar masyarakat Jatim ikut berdoa agar teror di Solo tidak merembet ke Jawa Timur. "Kita doakan saja agar Jatim tetap aman. Dan, mari kita dukung kinerja aparat keamanan," ujar mantan Ketua Umum GP Ansor itu.
Semalam, Densus 88 telibat baku tembak dengan tersangka penyerangan Pos Polisi Singosaren, Jalan Radjiman, Solo. Dalam baku tembak yang terjadi di Jalan Vetaran, dua tersangka tersangka dan satu anggota Densus, Bripda Suherman, tewas.
Di lokasi lainnya, Anggota Densus 88 juga berhasil menangkap hidup-hidup satu tersangka lainnya berinisial B. Dari tangan tersangka di lokasi penangkapan Bulurejo, Godangreji, Karanganyar, petugas menyita sepucuk pistol Pietro Baretta buatan Italia, 43 peluru kaliber 99 mm merk Luger, tiga magazen, dan 9 holopoint CBC.