- Antara/ Rosa Panggabean
VIVAnews – Komisi Pemberantasan Korupsi mendalami keterangan Direktur Eksekutif Lingkaran Survei Indonesia, Saiful Mujani, dalam kasus suap Hak Guna Usaha lahan perkebunan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah.
Saiful yang diperiksa sebagai saksi bagi tersangka Hartati Murdaya mengaku dikonfirmasi terkait jasa konsultasi survei di Kabupaten Buol yang dibiayai oleh perusahaan Hartati, PT. Hardaya Inti Plantation.
“Saya tidak tahu uang survei itu dari mana. Kan tidak mungkin saya tanya ke Pak Totok, ini uang halal atau haram. Yang saya tahu tawaran itu datang, lalu saya lakukan survei. Begitu saja,” ujar Saiful di Gedung KPK, Jakarta, Senin 3 September 2012.
Totok yang dimaksud Saiful adalah Totok Lestya, Direktur PT. Hardaya Inti Plantation. Survei yang didanai Totok itu dilakukan pada Februari 2012, dengan kontrak pertama bernilai sekitar Rp300 juta.
Survei yang dilakukan selama tiga bulan itu, menurut Saiful, hanya memetakan tentang situasi umum di Kabupaten Buol. “Jadi tidak detail. Survei tentang keamanan di sana, misalnya bagaimana masyarakat menilai keamanan di sana, dan sebagainya,” tutur Saiful.
Saiful Mujani juga dikonfirmasi soal pertemuannya dengan Hartati Murdaya dan Bupati Buol, Amran Batalipu, pada Februari 2012. Saat itu Saiful pertama kali dipertemukan dengan Hartati melalui Totok Lestyo. “Pertemuan yang ada Ibu Hartati-nya itu yang ingin didalami penyidik. Tapi saya kan tidak punya keterangan rinci,” kata Saiful. (eh)
PM Singapura akan Temui Jokowi Pekan Depan, Bahas Energi Hingga IKN
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri (Menlu) Singapura Vivian Balakrishnan beserta delegasi di Istana Merdeka, Jakarta, pada Ju
