Kasus Polsek Pirime Papua Bukan Pelanggaran HAM

Antisipasi keamanan Polisi di Timika Papua
Sumber :
  • ANTARA/Spedy Paereng

VIVAnews - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) belum menemukan indikasi pelanggaran HAM dalam langkah Polri menyisir pelaku penyerangan Polsek Pirime Lany Jaya, Papua. Komnas HAM malah menilai ada kemajuan.

"Aparat keamanan mulai terukur dan sesuai aturan dalam melaksanakan tugasnya," kata Ketua Komnas HAM Otto Nur Abdullah terkait operasi gabungan Polri dan TNI. Hari ini, Jumat 30 November 2012, Ketua Komnas HAM bertemu dengan Kapolda Papua Tito Karnavian di Markas Polda Papua.

Otto menilai penyerangan terhadap Polsek Pirime tidak terkait dengan warga sipil. Buktinya, kata dia, para pelaku menembaki polisi. Jelas, pelaku punya senjata api. "Pelaku adalah kelompok non-state actor, mereka menyerang state actor. Ini cerminan tidak ada kaitannya terhadap warga sipil. Terbukti, polisi yang menjadi korban ditembaki,” paparnya.

Komnas HAM juga mendesak Polisi segera mengungkap kelompok pelaku penyerangan tersebut karena dia khawatir mereka bersembunyi di tengah masyarakat. "Kalau mereka bersembunyi di tengah masyarakat, jelas berbahaya."

Menurut dia, tewasnya tiga personel polisi saat penyerangan Polsek Pirime tidak masuk dalam pelanggaran HAM. “Korban pelanggaran HAM hanya dialamatkan kepada warga sipil. Sementara peristiwa itu adalah pertempuran antara kelompok sipil bersenjata dengan polisi yang sama-sama memiliki senjata,” jelasnya.

Demikian pula dengan tindakan penyisiran kepolisian untuk mencari pelaku penyerangan. Dia menilai polisi tidak melanggar HAM jika sampai menangkap atau menembak para pelaku penyerangan Polsek Pirime. “Sekarang yang menjadi kewajiban polisi adalah harus mampu mengungkap asal senjata para pelaku," tegasnya.

Indonesia U-23 Nervous saat Hadapi Uzbekistan, Bagaimana Lawan Irak?

Sebelumnya diberitakan, sekelompok orang bersenjata api menyerang Polsek Pirime, 27 November 2012. Serangan ini menewaskan tiga polisi, termasuk Kapolsek Pirime.

Dibantu TNI, Polisi langsung bergerak cepat menyisir para pelaku. Dalam proses penyisiran itu, kelompok bersenjata, Kamis 29 November 2012.

Ofero Perkenalkan Battery Lithium dan Kendaraan Listrik di Asia Bike 2024

Polisi berhasil menembak salah satu anggota kelompok yang diperkirakan berjumlah 40 orang tersebut. (adi)

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea

Ditunjuk Jadi Penasihat Ahli Kapolri Bidang Ketenagakerjaan, Andi Gani Bilang Begini

Polri menunjuk Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea jadi Penasihat Ahli Bidang Ketenagakerjaan pada hari buruh Internasional

img_title
VIVA.co.id
1 Mei 2024