Presiden PKS Tersangka, Penyidik KPK Datangi Kantor DPP PKS

Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq diapit dua bekas Presiden PKS
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVAnews - Delapan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendatangi kantor DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Rabu malam, 30 Januari 2013. Kedatangan penyidik diduga kuat terkait penetapan tersangka terhadap Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Namun, belum diketahui apa keperluannya.  

Dari pantauan VIVAnews, setelah turun dari mobil, delapan penyidik KPK langsung masuk lift dan naik ke lantai 4 tempat diselenggarakannya rapat pengurus DPP PKS. Penyidik diperkirakan akan menemui pengurus PKS.

M Ali, salah satu petugas keaman di DPP PKS mengatakan, delapan orang itu diketahui dari KPK karena saat ditanyai mereka menyebutkan dari KPK.

"Mereka sempat saya tahan dan saya minta identitasnya, dan bilang dari KPK. Tapi mereka tidak memperlihatkan surat tugas," kata Ali, Rabu malam, 30 Januari 2013.

Terkait penetapan tersangka dalam kasus ini, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, belum mau berkomentar banyak. Dia mengatakan akan mempelajari masalah ini terlebih dulu.

"Saya belum tahu, saya pelajari masalahnya. Saya belum bisa komentara apa-apa," katanya.

Sebelumnya,  Juru Bicara KPK, Johan Budi SP menerangkan bahwa KPK terus melakukan penelusuran besaran jumlah uang yang diduga dijanjikan PT Indoguna kepada Luthfi Hasan.

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi


KPK menurut Johan, menyakini keterlibatan Luthfi dengan menduga bahwa uang Rp1 miliar yang ditemukan di mobil Ahmad Fathanah untuk diserahkan kepada Luthfi.

Johan menambahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada LHI terkait dugaan kasus yang membelitnya. Hal itu untuk mengetahui peran yang bersangkutan.

Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024