SBY: Jangan Ganti Menteri, Ganti Kurikulum

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Sumber :
  • ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar rapat kabinet terbatas terkait persiapan penerapan kurikulum pendidikan 2013. Pemerintah rencananya akan memberlakukan kurikulum ini pada tahun ajaran 2013/2014 yang dimulai pada Juli 2013.
Polisi Ditemukan Tewas di Mampang Jaksel dengan Luka Tembak di Kepala

SBY mengatakan, dua minggu lalu sudah berkomunikasi intensif dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengenai sejauh mana persiapan dan kesiapan memberlakukan kurikulum baru ini. Serta bagaimana sosialisasi dengan DPR dan masyarakat luas.
Perlindungan Cat Mobil Berkualitas Tinggi Hadir di Jakarta Selatan

"Diperlukan pembahasan di tingkat kabinet agar manakala kurikulum ini diberlakukan, tidak ada lagi persoalan di tingkat implementasinya," ujar Presiden di kantornya, Jakarta, Selasa 2 April 2013.
Viral, Pria Gorontalo Temani Jenazah Ayah di Dalam Keranda untuk Terakhir Kali

SBY engaku selama ini mengikuti adanya dinamika pro dan kontra di masyarakat terkait kurikulum baru ini. Meski ada banyak pandangan, ia berharap jangan sampai kurikulum berubah karena adanya pergantian menteri.

"Jangan sampai ganti menteri, ganti kurikulum. Atau perubahan kurikulum ini memberikan beban ke orangtua terutama yang kurang mampu karena harus siapkan buku teks baru. Pandangan seperti itu harus didengar," ungkapnya.

Dalam proses jelang penerapan kurikulum pendidikan 2013 ini, kata SBY, Wapres Boediono juga telah berkomunikasi dengan sejumlah pakar pendidikan. Ini dilakukan agar pada saat dipraktikkan tak terjadi kesalahan.

"Manakala segala sesuatu sudah kita pastikan, sudah tepat dan benar, sudah siap, mari kita jalankan," kata SBY.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menyatakan bahwa kurikulum baru belum akan diterapkan secara serentak, namun hanya di beberapa sekolah pilihan atau yang ditentukan.

Saat ini kurikulum baru sedang dalam fase-fase persiapan pelaksanaan. Buku-buku yang akan dicetak dan dibagikan ke sekolah, mulai SD hingga SMA, tengah disiapkan.

Menurut Nuh, buku-buku yang disesuaikan dengan kurikulum baru tersebut sekaligus dimaksudkan untuk pelatihan para guru menerapkan kurikulum baru yang rencananya akan dimulai pada 15 Juli 2013.

Berkaitan dengan pemilihan sekolah untuk penerapan kurikulum baru, ia mengatakan akan dilakukan secara distributif berdasarkan beberapa indikator, di antaranya akreditasi yang diraih oleh sekolah.

Dengan penerapan kurikulum baru secara merata, mulai sekolah terakreditasi A hingga belum terakreditasi, ia mengharapkan jika ditemukan kelemahan-kelemahan bisa segera diatasi karena masih dalam fase awal implementasi.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya