Sumber :
- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews
- Briptu Dodi Eriansyah penembak Anton Nugroho, wartawan Trans7 saat meliput aksi demo penolakan kenaikan harga BBM di depan kantor DPRD Provinsi Jambi, menjalani pemeriksaan psikologi di Biro SDM Polda Jambi, Rabu 26 Juni 2013.
Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Pol Nurcholis, mengatakan kejiwaan Briptu Dodi Eriansyah diperiksa selama dua jam.
Baca Juga :
6 Pemain yang Bisa Didatangkan Inter Milan, dari Juara Serie A hingga Penantang Liga Champions
Kepala Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jambi, Ajun Komisaris Besar Pol Nurcholis, mengatakan kejiwaan Briptu Dodi Eriansyah diperiksa selama dua jam.
Baca Juga :
Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial
Dodi menjalani pemeriksaan secara tertulis dan lisan. "Pemeriksaan dilakukan hanya satu hari, tidak ada pemeriksaan psikologi lagi," jelasnya.
Diakuinya, pemeriksaan guna melengkapi berkas terperiksa Dodi untuk menjalani sidang displin. "Untuk korban (Anton) belum kita periksa,"
ujarnya.
Sementara itu, Anton Nugroho dijadwalkan akan dibawa ke Jakarta, Kamis 27 Juni 2013, pukul 08.00 WIB, untuk melakukan bedah plastik dan tulang. "Kamis akan berangkat ke Jakarta," kata Niken, istri Anton.
Nantinya, di Jakarta, Anton akan menjalani operasi bedah plastik dan bedah tulang di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Di rumah sakit tersebut, sambung Niken, suaminya akan ditangani oleh dua dokter spesialis, masing-masing spesialis bedah tulang dan spesialis bedah platik.
Diakuinya, saat ini kondisi suaminya sudah membaik. Hanya saja, masih mengenakan infus. Anton tertembak peluru gas air mata yang mengenai bawah mata kanannya. (sj)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dodi menjalani pemeriksaan secara tertulis dan lisan. "Pemeriksaan dilakukan hanya satu hari, tidak ada pemeriksaan psikologi lagi," jelasnya.