Polisi dan TNI Masih Berjaga di Keraton Solo

Kemelut Keraton Surakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Andika Betha
VIVAnews -
Banjir Air Mata, Rizky Febian Gelar Pengajian Jelang Menikah dengan Mahalini
Paska bentrok di Keraton Kasunanan Surakarta, Senin malam, sejumlah aparat dari polisi dan TNI tampak berjaga di depan istana, Selasa 27 Agustus 2013. Sejauh ini, kondisi kesultanan di Solo itu aman dan kondusif.

Mobil Pelat Merah di Gorontalo Bawa Miras 1 Ton Ditangkap Polisi

Pantauan
FOKUS: Ciamis Berdarah
VIVAnews, ada tiga truk pengangkut personil polisi Brimob parkir di depan kompleks keraton. Berbeda dengan semalam, personil polisi yang berjaga-jaga hari ini tampak tidak memegang senjata.


Selain itu, sejumlah personil TNI juga terlihat berjaga di perkampungan warga di sekitar kompleks keraton. Pintu gerbang utama Kori Brojonolo yang menjadi akses utama menuju Keraton dari Supit Urang telah dibuka untuk umum. Warga yang akan masuk melalui gerbang utama itu harus menunjukkan KTP kepada polisi.


Senin malam, 26 Agustus 2013, pintu gerbang tersebut ditutup untuk mengantisipasi bentrokan antara warga dengan para pesilat yang didatangkan oleh Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta.


Senin kemarin, Kapolresta Surakarta Kombes Pol Asjima'in mengatakan, Raja Kasunanan Surakarta meminta polisi menjaga keraton paska pendobrakan pintu sasana putra. Sejak Senin malam itu, polisi tampak berjaga-jaga dengan menenteng senjata laras panjang di sekitar keraton.


Konflik di Keraton ini bermula saat Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta membubarkan paksa acara halal bihalal yang rencananya dibarengi dengan penobatan KGPH PA Tedjowulan sebagai Maha Menteri, Senin siang.


Penobatan Maha Menteri ini sedianya dipimpin Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono (XIII) Hangabehi di Sasono Narendro yang juga kediaman raja di dalam komplek keraton. Tak pelak, tempat kediaman raja itu pun ikut dikuasai oleh pihak Dewan Adat.


Saat pengusiran itu berlangsung, Raja dan Permaisuri Surakarta masih berada di dalam Sasono Narendra. Lembaga Dewan Adat Keraton, GRAy Koes Murtiyah, memastikan bahwa raja masih berada di kediamannya. Setelah suasana kondusif dan steril, pihaknya akan menemui sang raja.


Keributan masih berlangsung hingga malam. Sekitar pukul 19.45 WIB, warga Baluwarti mendobrak pintu Sasono Putro. Pintu gerbang dijebol dengan menabrakkan sebuah mobil Hardtop warna putih. Setelah gerbang jebol, warga merangsek masuk. Sekitar 300 warga masuk ke dalam keraton yang diduduki massa Lembaga Adat.


"Warga mendobrak pintu tersebut untuk bisa masuk ke dalam keraton untuk mengetahui kondisi keluarga Sinuhun Pakubuwono XIII Hangabehi," kata Hartono, warga setempat. (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya