- ANTARA FOTO/Novrian Arbi
VIVAnews - Pengusaha di wilayah terdampak banjir di Kabupaten Bandung, diimbau tetap membayar upah kepada para pegawainya, meski mereka merugi akibat sejak banjir menerjang, khususnya di Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot dan Baleendah.
Sejak banjir menggenangi tiga kecamatan tersebut, sejumlah pabrik dan perkantoran yang berada di lokasi banjir berhenti beroperasi. Sementara pabrik yang tetap beroperasi, terpaksa mempekerjakan pegawai seadanya karena sejumlah pegawainya tidak dapat masuk kerja.
Di kawasan Dayeuhkolot, memang terdapat sejumlah pabrik milik perusahaan besar yang beroperasi. Perusahaan itu di antaranya PT Ceres Bandung di Jalan Moch. Toha, PT Papyrus Sakti di Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot, PT Daliatex Kusuma dan lainnya.
"Beberapa perusahaan yang terkena dampak banjir memang tak beroperasi sejak banjir melanda wilayah Kabupaten Bandung, khususnya di tiga kecamatan. Tapi kami sudah meminta kepada tiap perusahaan untuk tetap membayar upah kepada para pegawainya," ucap Kadisnakertrans Kabupaten Bandung, Rukmana hari ini.
Rukmana memahami bahwa perusahaan sangat dirugikan oleh banjir yang melumpuhkan kegiatan pegawai. Namun, ia juga meminta pengertian dari perusahaan bahwa banyak di antara pegawai perusahaan kesulitan mencapai lokasi kerja. Bahkan, kata dia, tak sedikit di antara pegawai yang harus mengungsi akibat rumah mereka terdampak banjir.
"Tapi ini kan bencana dan di luar perkiraan semua pihak. Sejauh ini kita belum melakukan pendataan berapa jumlah perusahaan yang tidak beroperasi dan kerugiannya," tambahnya.
Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Bandung ini telah merendam ribuan rumah dan memaksa lebih dari 10 ribu jiwa mengungsi.
Selain aktivitas waga, perekonomian pun lumpuh akibat banyak pabrik dan kantor yang tergenang banjir. Akses jalan yang tertutup banjir juga menghentikan pendistribusian barang lewat jalur Bojongsoang-Dayeuhkolot-Baleendah.
Baca juga:
MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengirimkan sebuah surat kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron meminta bantuan mutasi ASN dari Papua ke Jawa
