Aksi Brutal Brimob Menyerang Kampung Demi Balas Dendam

Tim Napak Tilas Sabang-Merauke Polri
Sumber :
  • Antara/ Ampelsa

VIVA.co.id - Sejumlah anggota Brimob Polda Maluku menyerang Desa Morekou, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku secara brutal.

Aksi penyerangan ke kampung yang itu membuat warga ketakutan, karena anggota Brimob datang dengan berbekal senjata dan juga sempat melepaskan tembakan ke udara.

Kepala satuan Brimob Polda Maluku, AKBP Herman Sikumbang sangat menyayangkan tindakan pasukannya itu.

Dalam Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, Herman memaparkan fakta dan kronologi penyerangan itu.

"Saya tidak  membela anak buah saya. Dari penyelidikan, anak buah saya memang yang salah," kata Herman, Kamis 2 April 2015.

Herman menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan, penyerangan itu sebagai bentuk aksi balas dendam anggota Brimob bernama Cris Capel terhadap warga yang mengeroyoknya.

Cris Capel diketahui membawa rekan-rekannya menyerang desa itu setelah dia dianiaya sejumlah pemuda yang tidak terima dengan ulah Cris saat berkunjung ke desa itu.

Cris dipukuli karena dinilai telah membuat gaduh kampung dengan mengendarai sepeda motor yang suara knalpotnya sangat berisik.

"Tapi biasalah anak muda, bunyi kendaraan ini memang cukup bising, sehingga mungkin membuat marah warga setempat. Namun lagi-lagi bukan membela anak buah saya, tapi anak buah saya ini datang ke Morekou karena diundang kakak piaranya untuk berjabat tangan di hari Sidi, karena sudah dekat anggota saya ini datang penuhi undangan," papar Herman.

Cris dipukuli pemuda kampung di ujung jalan saat hendak pulang. Cris berhasil menyelamatkan diri meski wajahnya lebam karena dianiaya.

Tapi, sangat disayangkan, Cris tidak melaporkan kejadian itu ke Polres setempat. Ia langsung menuju markas Brimob dan mengajak rekan-rekannya untuk mengadakan aksi balas dendam atas pemukulan dirinya.

"Nah setelah tiba di Desa Morekou, sambil menanyakan para pelaku pemukulan, terjadi cekcok dan saling pukul Brimob dengan warga sekitar," kata dia.

Penembak Atlet Papua Belum Ditangkap, Warga Blokir Jalan

Saat kejadian,  Desa Morekou gelap, lampu dimatikan, dan ada imbauan dari pengeras suara dengan bahasa lokal. Warga Morekou langsung keluar dengan menggunakan alat tajam, para anggota Brimob kemudian tersudut, dan mencari rumah untuk berlindung.

"Mereka berlindung di salah satu warga Morekou yang kebetulan adalah anggota polisi juga. Hanya saja, warga terus melemapari para anggota Brimob ini," kata Herman.

Dalam kondisi terkepung, salah satu anggota Brimob langsung menghubungi komandan Brimob di Piru meminta bantuan evakuasi. Kebetulan di saat bersamaan Kapolres setempat juga sedang meminta bantuan pengamanan Brimob atas konflik antar warga Desa Kamal dan Kaibubu.
 
"Jadi para personel Brimob yang bersenjata lengkap sebelum ke Desa Kamal-Kaibobu untuk mengatasi konflik di sana, lebih dulu singgah untuk menyelamatkan rekan-rekan mereka Desa Morekou yang sudah terkepung oleh warga," katanya.

Erick Thohir Beberkan 'Kunci Sukses' Timnas Indonesia ke Media Asing

Pada saat evakuasi, kata dia, ada pelemparan terhadap anggota Brimob dan terjadi dua kali letusan dari pistol bukan senjata api.

"Itu letusan peringatan yang dilepaskan oleh Provost dan bukan ditujukan kepada siap-siapa," ungkap Herman.

Herman menuturkan, saat ini Provost Brimob Polda Maluku tengah memeriksa Cris dan rekan-rekannya. "Tentu akan ada sanksi atas tindakan mereka itu," ujar Herman.

MIC Kembali Hadir Meriahkan Hari KI Sedunia Ke-24 Tahun 2024
![vivamore=" Baca Juga
:"]




[/vivamore]
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya