Soeharto Dipastikan Tak Terima Gelar Pahlawan Nasional

Presiden Soeharto.
Sumber :
  • www.nrc.nl

VIVA.co.id – Menteri Sosial Khofifah Indar Parwansa memastikan nama almarhum Presiden Soeharto, tidak akan menerima gelar pahlawan nasional dari pemerintah Indonesia.

Risma Populer di Jatim tetapi Elektabilitas Khofifah Tinggi, Menurut Pakar Komunikasi Politik

"Bukan, bukan, bukan (Soeharto)," kata Khofifah, menjawab soal nama pahlawan nasional yang telah disetujui Presiden Joko Widodo, Minggu 6 November 2016.

Diakuinya, saat ini, memang telah ada satu nama yang disetujui Jokowi. Namun, Khofifah enggan menyebutkan siapa tokoh tersebut yang mendapat anuegrah pahlawan nasional.

4 Jenderal yang Berani Menentang Soeharto, Keluarga Dipersulit hingga Dicopot Jabatan

"Sudah ada Keputusan Presiden, hari Jumat kemarin. Yang terkonfirmasi kepada Kemensos itu satu yang ditandatangani Keppresnya oleh Presiden, Insya Allah akan diberikan anugerah pahlawannya sebelum tanggal 10 ini," kata Khofifah.

Pada tahun lalu, ada lima tokoh yang dianugerahi pahlawan nasional, yakni Bernard Wilhem Lapian, Mas Isman, Komisaris Jenderal Moehammad Jasin, I Gusti Ngurah Made Agung, dan Ki Bagus Hadikusumo.

Khofifah: Alumni UNAIR Harus Tingkatkan Kualitas SDM untuk Bangun Indonesia

Pemerintah Indonesia setiap tahunnya memang memberikan gelar pahlawan nasional kepada orang yang berjasa dan pantas. Terkait nama Soeharto. Usulan terhadap Presiden yang berkuasa 32 tahun itu sudah disampaikan sejak 2010.

Awal mulanya diluncurkan oleh Tim Peneliti Pengkaji Gelar Pahlawan Besar (TPPGPB) dan diajukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ajuan itu, kemudian diserahkan ke Dewan Gelar Tanda Jasa dan Kehormatan.

Selain nama Soeharto, juga disertakan tujuh nama lainnya, dan salah satunya adalah Menteri Pertahanan Indonesia saat ini Ryamizard Ryacudu. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya