- Biro Pers Kepresidenan
VIVA.co.id – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak ingin melanggar sumpahnya dan lebih memilih menjadi tumbal Bhineka Tunggal Ika daripada menjadi presiden. Ini disampaikan saat acara Indonesia Lawyer Club di tvOne, Selasa malam, 8 November 2016.
Ketika ditanya Karni Ilyas bahwa Gatot adalah figur yang cocok sebagai presiden, Gatot justru menceritakan sumpahnya 34 tahun lalu sebagai prajurit.
"Saya pernah bersumpah pada tanggal 15 maret 1982, demi Allah saya bersumpah setiap kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, itu nomor satu, saya singkat, nomor tiganya, demi Allah saya bersumpah taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan," katanya.
Karena itu menurut Gatot, bila sekarang dirinya berkeinginan menjadi presiden, maka dia akan melanggar sumpahnya sendiri. Karena Presiden sebagai panglima tertinggi sudah memerintahkan TNI untuk menjaga kebinekaan. Serta menjadi garda terdepan menghadapi ganggunan kesatuan bangsa.
"Apabila sekarang saya berkeinginan jadi presiden maka saya akan melanggar sumpah saya, umur saya sudah 46. Saya lebih baik jadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga kebhinekatunggalikaan dari pada saya jadi presiden. ini pernyataan saya," katanya.