Video Panglima TNI Pilih Jadi Tumbal daripada Presiden

Presiden Joko Widodo (Kanan) dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Kiri)
Sumber :
  • Biro Pers Kepresidenan

VIVA.co.id – Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tidak ingin melanggar sumpahnya dan lebih memilih menjadi tumbal Bhineka Tunggal Ika daripada menjadi presiden. Ini disampaikan saat  acara Indonesia Lawyer Club di tvOne, Selasa malam, 8 November 2016.  

Dugaan Penistaan Agama, Polisi Diminta Tangkap dan Tahan Pendeta Gilbert

Ketika ditanya Karni Ilyas bahwa Gatot adalah figur yang cocok sebagai presiden, Gatot justru menceritakan sumpahnya 34 tahun lalu sebagai prajurit.

"Saya pernah bersumpah pada tanggal 15 maret 1982, demi Allah saya bersumpah setiap kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, itu nomor satu, saya singkat, nomor tiganya, demi Allah saya bersumpah taat kepada atasan dengan tidak membantah perintah atau putusan," katanya.

Followers TikToker Gali Loss Melejit Buntut Konten Hewan Ngaji, Polisi: Dia Tak Berpikir Panjang

Karena itu menurut Gatot, bila sekarang dirinya berkeinginan menjadi presiden, maka dia akan melanggar sumpahnya sendiri. Karena Presiden sebagai panglima tertinggi sudah memerintahkan TNI untuk menjaga kebinekaan. Serta menjadi garda terdepan menghadapi ganggunan kesatuan bangsa.

"Apabila sekarang saya berkeinginan jadi presiden maka saya akan melanggar sumpah saya, umur saya sudah 46. Saya lebih baik jadi tumbal untuk melaksanakan tugas menjaga kebhinekatunggalikaan dari pada saya jadi presiden. ini pernyataan saya," katanya.

Akun TikTok Disita, Polisi Pastikan Galih Loss Belum Dapat Untung dari Kontennya
Pelapor pendeta gilbert diperiksa

Pelapor Pendeta Gilbert soal Penistaan Agama Diperiksa Polisi, Ngaku Ngasih Ini ke Penyidik

Salah satu yang mempolisikan Pendeta Gilbert ke Polda Metro Jaya adalah Ketua Umum Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ipong Hembing Putra.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024