Mendagri Minta Koordinasi Deteksi Dini Terorisme Diperkuat

Mendagri Tjahjo Kumolo.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Moh. Nadlir.

VIVA.co.id – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo meminta, pemerintah daerah meningkatkan komunikasi dengan Kepolisian dan Badan Intelijen Negara, sebagai upaya lebih dini mencegah terjadinya pengeboman seperti di Gereja Oikoumene, Samarinda, Kalimantan Timur.

2 Tersangka Ledakan di Sibolga Ternyata Simpan 60 Botol Bom Ikan

"Sekarang yang penting deteksi dini, pemerintah daerah harus terus berkomunikasi dengan BIN, tokoh agama, tokoh adat, dan lain-lain," kata Tjahjo melalui pesan singkat, Senin, 14 November 2016.

Saat ini, jajaran Direktorat Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri juga telah di Samarinda, guna melakukan pemantauan terkini terkait situasi dan kondisi di Samarinda.

Polri Ungkap Kronologi Ledakan Tangkahan Ikan di Sibolga

"Info dari Kepolisian peledak bom adalah mantan napi teroris. Kepolisian juga cepat mengungkap latar belakang pengeboman tersebut," kata dia.

Menurutnya, pemerintah mengutuk keras aksi kekerasan ini. "Ini negara hukum. Semua ada aturannya. Ada etikanya. Kalau sampai hari ini masih ada bom, berarti ini teror pada masyarakat," ujarnya menegaskan.

Ledakan di Rumah Ortu Veronica Koman, Polisi: Bukan Bom, Hanya Mercon

Tjahjo juga menambahkan, bahwa negara tidak akan kalah teror semacam ini. "Negara atau pemerintah tidak boleh kalah oleh segala bentuk terorisme."

(mus)

Ilustrasi hukuman mati

Hakim India Hukum Mati 38 Terdakwa Ledakan Bom 2008

38 orang terdakwa tersebut terbukti melakukan serangkaian ledakan di kota Ahmedabad India yang menewaskan 50 orang dan melukai 200 orang lainnya.

img_title
VIVA.co.id
19 Februari 2022