- VIVA.co.id/twitter@Sutopo_BNPB
VIVA.co.id – Masih terbatasnya akses kendaraan yang melintas di jalur penghubung antara Provinsi Sumatera Barat dan Riau berdampak pada panjangnya antrean kendaraan. Ini imbas dari longsor pada jalan di Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat, yang menghubungkan provinsi itu dengan Riau.
Kondisi ini dikhawatirkan oleh sejumlah sopir angkutan yang membawa sejumlah bahan pokok. Ancaman kerugian akibat lamanya proses pengiriman kini membuat sejumlah sopir resah.
"Takut barang bawaan membusuk di jalan. Soalnya kalau hari ini tidak sampai ke tujuan, pasti busuk," kata seorang sopir yang membawa rempah-rempah, Zal, Selasa, 7 Maret 2017.
Zal mengaku, ia sudah terjebak di jalur longsor yang kini masih dibenahi oleh petugas, sudah sejak Senin sore, 6 Maret 2017. Selama ini ia bekerja mengirimkan bahan pokok dan rempah-rempah untuk dibawa ke Pekan Baru dan sejumlah wilayah di Riau.
Namun karena jalur penghubung tersebut terkena longsor, Zal pun terpaksa bertahan bersama puluhan sopir lainnya di jalan. "Kalau sampai busuk kami bisa merugi sampai belasan juta rupiah," katanya.
Sejauh ini dari pantauan, antrean kendaraan yang hendak melintas di jalur longsor ini sudah mencapai lebih dari tiga kilometer. Sempitnya badan jalan ditambah dua alat berat yang masih bekerja membersihkan material lumpur, membuat kendaraan harus bergantian melintas.
Itu pun hanya diperkenankan untuk kendaraan berukuran kecil yang boleh melintas. Ditargetkan pembersihan material sisa longsor ini akan rampung dalam tiga atau empat hari ke depan. (ren)
Donal Caniago / Sumatera Barat
