Pesawat Cessna 208 Diduga Jatuh Akibat Cuaca Ekstrem

Jenazah pilot pesawat Cessna 208 di bawa ke Jayapura, Jumat,14 April 2017.
Sumber :

VIVA.co.id – Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Cessna 208 Caravan milik maskapai Spirit Avia Sentosa (SAS) di lembah curam pegunungan Bukit Anum, Kampung Kobibkop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

Pesawat Tempur Militer Iran Menimpa Sekolah, Tewaskan 3 Orang

Tapi, dugaan awal kecelakaan yang menyebabkan pilot pesawat dengan nomor register PK-FSO itu meninggal dunia karena cuaca ekstrem.

"Belum ada kesimpulan penyebab kecelakaan yang menewaskan pilot Caravan milik SAS. Tapi dugaan awal akibat cuaca ekstrem di wilayah Pegunungan Papua dan ini masih diselidiki pihak KNKT," kata Kepala Polda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, Jumat, 14 April 2017.

Enam Penumpang Diperkirakan Tewas Setelah Pesawat Rusia Jatuh

FOTO: Bangkai pesawat Cessna 208 milik SAS yang jatuh di Pegunungan Bintang, Papua.

Keluarga Cerita Kiprah Kapten Mirza yang Pernah Ikut Operasi Militer

Menurut Paulus, cuaca ekstrem memang sering terjadi di lokasi kecelakaan. Bahkan, cuaca ekstrem kerap tak bisa diprediksi sebelumnya.

"Bisa saja sebelum terbang maupun sudah terbang cuaca terlihat cerah. Namun, hanya dalam hitungan menit bahkan detik sudah berubah menjadi gelap dan tidak bersahabat, tentu hal itu sangat mengganggu," katanya.

Sebelumnya, tim SAR telah berhasil menembus hutan dan cuaca ekstrem untuk menemukan dan mengevakuasi jenazah pilot pesawat, Kapten Kompol Rio Pasaribu. Tak hanya jenazah korban, tim SAR yang beranggotakan delapan kru, juga berhasil membawa kotak hitam pesawat.

Seperti diberitakan, pesawat itu jatuh dalam penerbangan rute Tanah Merah-Oksibil pada Rabu, 12 April 2017. Sebelum ditemukan hancur dalam jarak 10 kilometer dari Bandara Oksibil, pesawat sempat dilaporkan hilang kontak. (one)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya