Polisi Korban Teroris Banjir Simpati

Anggota Polres Bangka mengumpulkan sumbangan.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Damawan.

VIVA.co.id - Dukungan terus mengalir deras untuk keluarga almarhum Aiptu Martua Sigalingging, anggota Polda Sumut yang tewas akibat ditikam teroris. Kali ini, bantuan tersebut datang dari jajaran Polres Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kemarin Gamblang, Kini Rusia Secara Resmi Salahkan Ukraina atas Serangan Terorisme di Moskow

Berbekal semboyan "Anda Tidak Sendiri", sejumlah anggota Polri dan ibu-ibu Bhayangkari di Polres itu pun antusias memberikan sumbangan materi untuk keluarga almarhum yang memiliki sembilan anak.

"Setelah membaca tulisan di salah satu medsos, anggota Polres Bangka tergerak untuk memberikan tali asih kepada keluarga almarhum Martua Sigalingging yang gugur karena ulah teroris di Sumut," kata Kapolres Bangka, Ajun Komisaris Besar Polisi Johanes Bangun, kepada VIVA.co.id, Kamis, 29 Juni 2017.

Kremlin: Presiden Vladimir Putin Rasakan Kesedihan Mendalam Atas Aksi Terorisme di Moskow

Kegiatan tersebut, lanjut Johanes, juga dikumpulkan oleh Wakapolres Bangka, Kompol Rajadewa dan Kabag Ops Kompol Sopian. "Selain anggota Polri, Bhayangkari Polres Bangka juga turut memberikan tali asih kepada Ibu Mianna Martua Sigalingging yang telah ditinggalkan suami tercinta," katanya.

Johanes pun mengaku prihatin lantaran almarhum meninggalkan sembilan anak yang masih kecil. "Dengan ini kami menyampaikan, Anda tidak sendiri, kita semua bersaudara. Tetap semangat ya," ujarnya.

4 Pelaku Terorisme Moskow Ternyata di Bawah Pengaruh Obat-Obatan Terlarang

Nantinya, lanjut Johanes, bantuan yang telah terkumpul ini akan diserahkan secara langsung ke keluarga almarhum. Seperti diketahui, Aiptu Martua tewas akibat diserang dua pelaku teroris saat sedang berjaga di Polda Sumut, Minggu 25 Juni 2017. Ia tewas akibat luka tusuk di leher dan dada.

Sementara, pelakunya tewas setelah diterjang timah panas rekan Aiptu Martua. Kasusnya kini dalam pengembangan.

Remaja 16 tahun yang menikam pendeta dan bishop di Australia

Remaja Tikam 2 Pendeta Resmi Ditetapkan Sebagai Tersangka Terorisme

Remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dituduh menikam dua pendeta saat kebaktian gereja di kota Sydney, Australia timur, resmi didakwa melakukan pelanggaran terorisme.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024