KPK Belum Tahu Maksud Tim Gabungan Usut Kasus Novel

Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif (kiri) dan Juru Bicara KPK, Febri Diansyah (kanan).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

VIVA.co.id – Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan belum mengetahui pembentukan tim gabungan untuk mengusut kasus penyerangan dengan air keras terhadap penyidik senior mereka, Novel Baswedan. Pembentukan tim gabungan ini diungkapkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana  Negara, Senin 31 Juli 2017. 

Omongan Lawas Novel Baswedan soal Karma Firli Bahuri: Tak Usah Dibalas, Nanti Jatuh Sendiri

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif, pun meminta kepolisian untuk menjelaskan mengenai model tim gabungan tersebut.

"(Tim gabungan ini) detailnya belum disampaikan. Kami juga belum mengetahui. Kami berharap ada tim dari Polda dan Mabes untuk menjelaskan dulu kepada kami tentang model pembentukan tim itu," kata Syarif melalui pesan singkatnya, Selasa, 1 Agustus 2017.

Firli Bahuri Kirim Surat ke Jokowi Nyatakan Mundur Jadi Ketua KPK, Novel: Modus Lama!

Penjelasan dari Polda Metro Jaya, maupun Mabes Polri diperlukan KPK untuk mengetahui tugas dan tanggung jawab masing-masing institusi. Dari penjelasan tersebut, KPK kata Laode, nantinya akan menentukan sikap untuk ikut atau tidak dalam tim gabungan tersebut.

"Untuk sementara belum ada keputusan dari KPK, kami ingin mendengarkan lebih dulu penjelasan lebih rinci dari Mabes maupun dari Polri," ujarnya.

Novel Baswedan Minta Firli Bahuri Segera Ditahan setelah Praperadilan Ditolak

Laode, mengakui wacana pembentukan tim gabungan ini pernah disampaikan Tito saat bersama jajarannya bertemu Pimpinan KPK di Gedung KPK beberapa waktu lalu. Saat itu, Tito menyebut tim Polda akan memberikan informasi perkembangan penanganan kasus teror terhadap Novel setiap dua minggu sekali.

Belum Ada Perkembangan

Namun, setelah pertemuan yang digelar pada Senin 19 Juni lalu itu, tim kepolisian belum memberi informasi terbaru mengenai pengusutan kasus teror terhadap Novel.

"Kalau saya tidak salah Pak Kapolri mengatakan nanti tim Polda yang mencari itu akan memberikan update kepada KPK setiap dua mingguan dan dari KPK menilai update itu. Saya pikir begitu juga, tapi saya tidak tahu apakah dengan yang sekarang itu akan sama seperti itu? Tetapi waktu itu, kata teman-teman di Polda, terkendala Lebaran, sekarang habis itu tidak ada lagi," kata Laode.

Maka Laode berharap jajaran kepolisian kembali datang ke KPK dan menyampaikan info perkembangan kasus ini. KPK, kata Laode, siap mendengar dan membantu jajaran kepolisian. 

"Kami berharap dari Polda akan datang menyampaikan update terakhir termasuk andai kalau ingin memeriksa Novel di Singapura, pihak KPK akan mendampingi teman-teman dari Polda untuk ke sana," kata Laode. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya