Bambang Soesatyo: Tak Ada Politik Uang di Munas KAHMI

Bambang Soesatyo
Sumber :
  • Istimewa

VIVA - Presidium Nasional KAHMI 2012-2017, Bambang Soesatyo, turut angkat bicara mengenai adanya isu politik uang di Munas KAHMI di Medan, Sumatera Utara.

Jokowi di Kongres HMI: Hati-hati, Jangan Salah Pilih Pemimpin!

Dia ragu dan tidak yakin kalau dalam pemilihan Presidium Nasional KAHMI baru periode 2017-2022 terjadi permainan uang atau money politics.

"Bahwa ada tokoh-tokoh politik dan pengusaha yang ikut berkompetisi ya memang sulit dihindari jika mereka memakai strategi dan cara-cara yang biasa dipakai di parpol maupun organisasi pengusaha," kata Bambang melalui pesan singkat yang diterima VIVA, Senin, 20 November 2017.

Mahfud MD Unggah Foto Bareng Anies dan JK: Siap Hadir ke Munas KAHMI

Ia menyebutkan, strategi tersebut di antaranya melakukan lobi, mobilisasi dengan cara mengumpulkan para pemilik suara. Baik secara sendiri-sendiri maupun berkelompok secara bergiliran. Dan biasanya dibentuk tim sukses yang bertanggung jawab atas kenyamanan para pemilik suara mulai turun dari pesawat, penginapan, maupun transportasi lokal.

"Sejauh hanya mentraktir makan dan minum, menurut saya merupakan hal yang wajar saja. Itu namanya cost politics atau biaya politik. Bukan transaksi politik yang menetapkan 'harga' misalnya satu suara sekian puluh juta rupiah. Dan dibayar tunai sebelum pemilihan calon," kata Bambang.

Haris Pertama Ditunjuk Jadi Ketua Bidang KAHMI

Ia menceritakan pengalamannya terpilih menjadi Presidium Nasional pada Munas KAHMI ke-9 periode 2012-21017, lima tahun lalu di Pekan Baru, Riau, tidak ada deal atau transaksi sama sekali. Ia bahkan tak sempat membetuk tim sukses. Para peserta Munas utusan dari berbagai daerah berkumpul sambil makan dan diskusi sebelum masuk sesi pemilihan.

"Setelah terpilih, beberapa kawan daerah yang saya sangat kenal baik karena pernah sama-sama di KNPI, Golkar, Hipmi, Kadin dan lain-lain barulah datang menemui saya mengucapkan selamat dan menyampaikan ada beberapa anggota yang akan kembali ke daerah belum memiliki tiket. Dan sebagai mana kebiasaan di HMI, kita saling bantu dan bahu membahu, beberapa (tidak semua) kita siapkan tiketnya. Apakah itu masuk dalam katagori money politic? Menurut saya tidak," kata Bambang.

Ia berharap soal tudingan adanya money poltics di tubuh KAHMI itu tidak benar. Yang ada hanyalah cost politik. Ia meminta perhelatan akbar Munas KAHMI ke-10 yang luar biasa, dibuka oleh Presiden Jokowi dan ditutup oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla itu tak dinodai dengan isue money politics.

"Selamat kepada para sahabat Presidium 2012-2017 yang terpilih kembali dan para sahabat yang baru terpilih menjadi Presidium Nasional 2017-2022. Semoga dapat membawa KAHMI ke arah yg lebih baik dan lebih disegani dalam kancah sosial politik nasional." (mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya