- cnn.com
VIVAnews - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) belum juga memberi restu bagi pemerintah dan TNI untuk membeli tank Leopard bekas dari Negeri Belanda.
"Komisi I kan memberikan pandangan bahwa Leopard itu tidak sesuai dengan kondisi geografis Indonesia," kata Anggota Komisi I DPR RIĀ Ahmad Muzani, Selasa 7 Februari 2012.
Jenis Leopard, dia menambahkan, kurang cocok dengan Indonesia. "Kalau pertimbangan ini diabaikan ya silakan saja karena semua tergantung pada pengguna, dalam hal ini Mabes TNI," tambah politisi Gerindra itu.
Selain Leopard, dia menambahkan, Komisi I juga keberatan dengan rencana pembelian pesawat tanpa awak dari Filipina. "Saya heran. kenapa Filipina? Teknologi kita jauh lebih di atas. Saya curigai itu bukan buatan Filipina," kata dia.
Apalagi, beredar kabar, pesawat itu sejatinya buatan Israel. "Kalau itu buatan Israel lebih mencurigakan lagi karena kita belum punya hubungan diplomatis."
Meskipun Indonesia membeli pesawat tersebut dari Filipina namun buatan Israel, tetap saja Indonesia akan membeli suku cadang kepada Israel -- yang masih banyak melakukan pelanggaran HAM.
DPR menyarankan, pemerintah dan TNI untuk menggunakan produk dalam negeri. Sekaligus mendorong kemajuan industri pertahanan. "Misalnya pesawat tanpa awak buatan IPTN. Kapan lagi kalau bukan sekarang," kata dia.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menyatakan bahwa parlemen Belanda secara resmi telah menyatakan penolakan rencana pembelian tank Leopard dari Indonesia.
"Pemerintah kita juga mestinya memahaminya, di samping itu juga tank tersebut sudah tak efisien dan berbiaya tinggi," ujar Tjahjo di DPR RI, Jakarta, Selasa 7 Februari 2012. (umi)